Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemen PANRB) telah menjelaskan mengenai konsep gaji tunggal bagi Pegawai Negeri Sipil (PNS). Deputi Bidang SDM Aparatur Kemen PANRB, Alex Denni, menyatakan bahwa gaji tunggal tersebut bukanlah menggabungkan gaji pokok dengan tunjangan-tunjangan yang saat ini diterima oleh PNS.
Gaji tunggal PNS ini, menurut Alex Denni, merupakan sistem penggajian yang lebih sederhana dan transparan. Dalam sistem ini, gaji pokok dan tunjangan-tunjangan yang diterima PNS akan digabung menjadi satu kesatuan. Namun, hal ini bukan berarti bahwa jumlah gaji yang diterima PNS akan berkurang.
Menurut Alex Denni, sistem gaji tunggal ini bertujuan untuk memudahkan perhitungan dan pengelolaan gaji PNS. Dengan adanya sistem ini, diharapkan tidak ada lagi perbedaan besar antara gaji pokok dengan tunjangan-tunjangan yang diterima PNS.
Namun demikian, Alex Denni juga menyatakan bahwa implementasi gaji tunggal ini masih dalam tahap studi dan perencanaan. Kemen PANRB masih melakukan kajian mendalam terkait dampak dan manfaat dari penerapan sistem gaji tunggal tersebut.
Penerapan gaji tunggal ini juga akan melibatkan perubahan dalam peraturan perundang-undangan terkait penggajian PNS. Oleh karena itu, Alex Denni mengatakan bahwa proses implementasi gaji tunggal ini akan membutuhkan waktu yang cukup lama.
Diharapkan dengan adanya sistem gaji tunggal PNS ini, akan tercipta transparansi dan keadilan dalam penggajian PNS. Selain itu, proses pengelolaan dan perhitungan gaji PNS juga menjadi lebih efisien dan mudah dilakukan.
Namun, sebelum implementasi gaji tunggal dilakukan, perlu adanya sosialisasi dan edukasi kepada seluruh PNS agar mereka memahami dan dapat beradaptasi dengan sistem gaji tunggal ini.
