Milisi Houthi Mengintensifkan Serangan dengan Membom Israel saat Perang Gaza Meluas

by -144 Views

Milisi Houthi di Yaman telah menembakkan sejumlah besar drone ke Israel pada Rabu (1/11/2023). Mereka mengklaim bertanggung jawab atas tiga serangan terpisah sejak awal konflik Israel-Hamas. Peryataan ini resmi mendeklarasikan keterlibatan Houthi dalam konflik tersebut. Negara-negara Arab sebelumnya khawatir bahwa perang akan meluas dan mengganggu stabilitas di kawasan tersebut.

Juru bicara Houthi menyatakan bahwa drone mereka telah mencapai targetnya. Mereka berjanji akan terus melakukan operasi militer untuk mendukung rakyat Palestina sampai agresi Israel di Gaza berhenti.

Houthi juga diyakini bertanggung jawab atas serangan drone pada tanggal 28 Oktober. Kelompok tersebut juga dilaporkan melakukan serangan ke Israel pada tanggal yang sama, tetapi serangan tersebut berhasil dicegat oleh angkatan laut Amerika Serikat.

Houthi merupakan bagian dari “Poros Perlawanan” yang menentang Israel dan AS. Selama perang di Yaman, Houthi telah menunjukkan kemampuan rudal dan drone mereka dalam serangan terhadap Arab Saudi dan Uni Emirat Arab.

Iran juga telah mengancam bahwa kelompok proksi mereka tidak akan tinggal diam dalam perang Israel-Hamas. Mereka menyatakan bahwa wajar jika kelompok-kelompok tersebut menyerang Israel sebagai tanggapan terhadap kejahatan yang dilakukan oleh Israel. Iran bahkan menyebutkan bahwa dampak dari perang tersebut akan semakin luas jika gencatan senjata tidak tercapai.

Sementara itu, Israel terus menggempur kamp pengungsi terbesar di Gaza dengan jumlah korban tewas dan hilang yang terus bertambah. Israel mengklaim telah membunuh petinggi Hamas dalam serangan tersebut. Namun, tindakan Israel ini mendapatkan kecaman keras dari berbagai negara, termasuk Arab Saudi.

Di sisi lain, Amerika Serikat mengirim 300 tentara tambahan ke Timur Tengah untuk memberikan dukungan dalam bidang pembuangan persenjataan bahan peledak dan komunikasi. Pasukan ini tidak akan berada di Israel. Sebelumnya, AS juga telah mengirim sejumlah pasukan dan perlengkapan militer ke wilayah tersebut.

Artikel ini dirilis oleh CNBC Indonesia.