Pertamina Menghemat Subsidi Sebesar Rp 53,5 Triliun Melalui Transformasi Digital

by -102 Views

PT Pertamina (Persero) mengungkapkan bahwa transformasi digital perseroan telah memberikan kontribusi pada penghematan anggaran subsidi yang diberikan pemerintah untuk Bahan Bakar Minyak (BBM) dan Gas Petroleum Cair (LPG).

Direktur Penunjang Bisnis Pertamina, Erry Widiastono, mengatakan bahwa perseroan berhasil menghemat anggaran subsidi sebesar Rp 53,5 triliun pada tahun 2022. Hal ini terjadi karena perseroan mampu mencegah penyalahgunaan produk BBM dan LPG bersubsidi melalui digitalisasi SPBU dan penggunaan aplikasi MyPertamina.

“Hasilnya terlihat pada tahun 2022, dimana penyaluran sebesar 1 juta kiloliter lebih kecil dari kuota subsidi, memberikan manfaat signifikan dengan penghematan sebesar Rp 53,5 triliun dari alokasi anggaran subsidi,” ungkap Erry dalam acara Pembukaan Pertamina Digital Expo 2023 di Jakarta, Rabu (1/11/2023).

Selain menghemat subsidi, Erry juga menyatakan bahwa upaya transformasi digital telah memberikan nilai dalam bentuk optimalisasi biaya sebesar US$ 477,8 juta atau sekitar Rp 7,62 triliun (dengan asumsi kurs Rp 15.951 per US$) pada tahun 2022. Nilai tersebut bermanfaat baik untuk perusahaan sebesar US$ 441 juta maupun pemerintah sebesar US$ 36,8 juta.

“Pada tahun 2022, transformasi digital Pertamina telah menciptakan value creation sebesar US$ 441 juta bagi perusahaan, ditambah US$ 36,8 juta bagi Pemerintah Republik Indonesia,” jelasnya.

Transformasi digital dilakukan dengan memanfaatkan teknologi mutakhir seperti Internet of Things (IoT), kecerdasan buatan (AI), dan analisis big data. Pertamina telah menjadikan digitalisasi sebagai pilar utama untuk meningkatkan efisiensi, efektivitas, dan inovasi dalam setiap langkah bisnis.

Erry menyatakan bahwa transformasi digital menjadi hal yang penting bagi perusahaan, khususnya Pertamina, dalam menjalankan operasional sehari-hari. Transformasi digital dapat dimulai dari penggunaan inspeksi berbasis sistem, pengurangan emisi karbon, hingga otomatisasi di fasilitas hulu dan hilir.

“Selain itu, melalui transformasi digital, Pertamina juga berkomitmen untuk menyentuh kebutuhan masyarakat luas. Misalnya, melalui digitalisasi SPBU, Pertamina mampu memantau ketersediaan bahan bakar di setiap wilayah, menjamin pasokan dalam berbagai situasi, termasuk hari raya dan tahun baru, dengan menetapkan persediaan minimum BBM yang juga membantu dalam pengelolaan keuangan,” tandasnya.