Kondisi Mencekam di Gaza: Rumah Sakit RI sebagai Satu-satunya Harapan

by -141 Views

Rumah Sakit Indonesia di Gaza berada dalam tekanan karena banyaknya korban serangan Israel di wilayah tersebut, terutama dalam dua serangan besar di kamp pengungsian Jabalia yang terjadi dalam waktu 24 jam. Rumah sakit tersebut adalah satu-satunya rumah sakit yang masih beroperasi di bagian utara Gaza.

Jumlah korban luka yang tinggi membuat rumah sakit harus bekerja 50 kali lebih keras dari kapasitasnya karena kekurangan pasokan medis dan bahan bakar. Kementerian Kesehatan mengatakan bahwa rumah sakit terpaksa mengambil keputusan untuk mematikan generator utama karena kekurangan bahan bakar yang ekstrim, dan hanya mengandalkan generator kecil untuk menjaga ICU tetap berjalan.

Situasi ini membawa ancaman bahwa rumah sakit hanya akan menjadi tempat pemakaman besar-besaran. Terdapat laporan bahwa pasukan Israel telah maju ke bagian barat laut Jalur Gaza dan dari sisi timur laut kota Beit Hanoon. Selain itu, terdapat pergerakan dari tenggara hingga barat yang memotong dua jalan utama.

Sementara itu, pasukan Israel terus menekan Jalur Gaza dari empat arah berbeda. Pertempuran sengit terjadi antara tentara Israel dan kelompok Palestina di wilayah tersebut, dengan banyak korban jiwa dan rumah yang hancur. Warga yang tidak dapat melarikan diri terjebak di zona perang ini.

Jalan menuju bagian selatan Gaza telah ditutup, sehingga tidak ada jalan bagi orang untuk keluar. Siapapun yang berada di Gaza utara akan tetap terjebak di sana.