Peringatan Raja Obligasi AS: Resesi Awal 2024, Berita yang Mengkhawatirkan

by -166 Views

CEO DoubleLine Capital, Jeffrey Gundlach, meyakini suku bunga di Amerika Serikat (AS) akan cenderung turun seiring memburuknya kondisi perekonomian. Hal ini mengindikasikan bahwa resesi akan terjadi pada awal tahun 2024.

“Saya meyakini suku bunga akan turun ketika kita memasuki resesi pada paruh pertama tahun depan,” ujar Gundlach seperti yang dilansir CNBC International.

Gundlach, yang disebut sebagai “raja obligasi,” mengemukakan beberapa tanda perlambatan ekonomi. Pertama adalah tingkat pengangguran yang cenderung meningkat meskipun masih rendah. Sinyal resesi lainnya adalah selisih antara imbal hasil Treasury 2 tahun dan 10 tahun AS yang sudah terbalik selama lebih dari satu tahun dan baru-baru ini mulai meningkat. Ia juga melihat adanya gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) yang akan terjadi.

“Saya yakin PHK akan terjadi,” kata Gundlach. “Kita telah melihat pembekuan perekrutan dan sekarang kita mulai melihat pengumuman PHK. Pengumuman tersebut tersebar di kalangan perusahaan keuangan dan perusahaan teknologi, dan saya yakin hal ini akan menyebar.”

Gundlach juga memberikan peringatan tentang meningkatnya defisit federal yang mencapai hampir US$1,7 triliun pada akhir tahun fiskal September lalu. Hal ini akan menambah hutang AS yang mencapai hampir US$34 triliun.

“Salah satu hal yang harus dihadapi pasar adalah kita tidak dapat mempertahankan suku bunga dan defisit ini lebih lama lagi,” kata Gundlach. “Kita tidak mampu membiayai pemerintahan dengan tingkat suku bunga saat ini. Ini tidak berkelanjutan.”

Gundlach mengatakan bahwa Bank Sentral AS, The Fed, tidak akan seagresif sinyal dot plot saat ini yang menunjukkan kemungkinan kenaikan suku bunga lagi dalam tahun ini.

Pada kesempatan yang sama, investor miliarder Stanley Druckenmiller juga mengungkapkan kekhawatiran serupa mengenai pengeluaran pemerintah. Ia mengatakan bahwa AS telah memilih untuk tidak menerbitkan utang dengan tingkat bunga rendah dan jangka panjang dalam beberapa tahun terakhir. Hal ini pada akhirnya akan berujung pada pilihan-pilihan sulit di masa depan, seperti pemotongan program-program termasuk Jaminan Sosial.

Pada Rabu, Komite Penetapan Suku Bunga Federal Reserve memutuskan dengan suara bulat untuk mempertahankan suku bunga utama dana federal dalam kisaran target antara 5,25% hingga 5,5%, yang telah ditetapkan sejak Juli. Ini merupakan pertemuan kedua berturut-turut dimana bank sentral memilih untuk mempertahankan suku bunga tetap statis setelah melakukan 11 kenaikan suku bunga, termasuk empat kenaikan pada tahun 2023.

Ketua The Fed, Jerome Powell, mengatakan bahwa komite penetapan suku bunga belum mempertimbangkan penurunan suku bunga dan hal tersebut tidak akan terjadi sampai inflasi dapat dikendalikan.