Hamas Memperingatkan Iran dalam Tindakan Terakhir

by -106 Views

Perang antara kelompok pejuang Palestina, Hamas, dan Israel masih berlanjut. Eskalasi konflik semakin meningkat setelah Israel melancarkan serangan balasan ke wilayah Gaza. Selain itu, sekutu Hamas di Lebanon dan Yaman juga melakukan serangan terhadap Israel.

Militer Israel mengatakan telah mengepung Gaza pada Kamis malam. Tentara Israel menyebut pengepungan tersebut dilakukan sebagai upaya untuk menghentikan teror yang dilakukan oleh Hamas. Mereka menyerang pos-pos terdepan, markas besar Hamas, serta meluncurkan serangan terhadap infrastruktur Hamas. Tank-tank Israel juga dilaporkan memasuki kota Gaza, dengan pertempuran sengit antara kelompok tempur dan tank Israel yang mencoba masuk ke pusat kota.

Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, menyuarakan perlunya “jeda kemanusiaan” dalam konflik antara Israel dan Hamas. Namun, ini berbeda dengan seruan gencatan senjata yang telah dilakukan oleh 120 negara di PBB pekan lalu. Biden mengatakan bahwa jeda tersebut harus terlokalisasi dan terfokus pada tujuan tertentu, seperti memungkinkan bantuan kemanusiaan masuk dan orang keluar.

Proksi Iran di Lebanon, Hizbullah, dan kelompok Houthi di Yaman juga dilaporkan melakukan serangan terhadap Israel. Hizbullah mengaku menyerang 19 polisi Israel secara bersamaan, sedangkan kelompok Houthi menembakkan sejumlah drone ke Israel.

Hamas, yang merupakan penguasa wilayah Jalur Gaza, mengancam bahwa langkah pengepungan Israel akan menjadi kutukan sejarah bagi Israel. Mereka mengatakan bahwa bila Israel terus menekan, Hamas akan mengambil langkah yang berakibat buruk bagi Yerusalem Barat, yang diklaim sebagai ibu kota Israel oleh kalangan Zionis.

Pemerintah Amerika Serikat juga memberikan bantuan senilai US$14 miliar kepada Israel, meskipun ini akan memotong anggaran badan pajak. Namun, bantuan kemanusiaan ke wilayah Gaza utara terhenti akibat operasi darat Israel dan bentrokan dengan kelompok Palestina. Pengiriman bantuan kemanusiaan kepada pengungsi internal di wilayah utara Gaza terputus akibat situasi ini.

Jumlah anak-anak yang terbunuh di Gaza selama tiga minggu terakhir melebihi jumlah korban tewas dalam konflik di seluruh dunia sejak 2019. Save the Children melaporkan bahwa setidaknya 3.324 anak telah terbunuh di Gaza sejak 7 Oktober. Organisasi ini juga menyuarakan perlunya gencatan senjata untuk melindungi keselamatan anak-anak.

Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Antony Blinken, bertemu dengan kabinet perang Israel di Tel Aviv setelah pertemuan dengan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu. Blinken menyatakan niatnya untuk membahas kampanye yang sedang berlangsung melawan Hamas dan langkah-langkah yang perlu diambil untuk melindungi warga sipil.

Tetangga Saudi, Uni Emirat Arab (UEA), mulai khawatir dengan eskalasi konflik Israel-Gaza. Mereka mengingatkan akan risiko penyebaran regional dan kemungkinan kelompok ekstremis mengambil keuntungan dari konflik tersebut. UEA menekankan pentingnya diplomasi dan kerja sama antar negara untuk menurunkan suhu regional yang sudah mendekati titik didih.