Borbardir Hamas, Israel Telah Menghabiskan Biaya Rp 795 T

by -113 Views

Koran harian bisnis Israel, Calcalist, melaporkan bahwa biaya perang Israel dengan Hamas di Jalur Gaza telah mencapai 200 miliar shekel atau US$ 51 miliar, setara dengan Rp 795,04 triliun. Angka ini didasarkan pada perhitungan awal dari Kementerian Keuangan Israel. Perkiraan tersebut setara dengan 10% dari produk domestik bruto (PDB) Israel dan didasarkan pada perang yang berlangsung selama delapan hingga 12 bulan di Gaza dengan Hamas.

Calcalist juga menyebutkan bahwa perkiraan biaya tersebut tidak termasuk biaya serangan yang dilakukan oleh Hizbullah. Kementerian Keuangan Israel sendiri tidak membenarkan data dari Calcalist tersebut. Sebagian dari biaya perang ini digunakan untuk biaya pertahanan sebesar 1 miliar shekel per hari. Selain itu, terdapat juga biaya hilangnya pendapatan sebesar 40-60 miliar shekel, kompensasi bagi bisnis sebesar 17-20 miliar shekel, dan biaya rehabilitasi sebesar 10-20 miliar shekel.

Menteri Keuangan Israel, Bezalel Smotrich, mengumumkan bahwa pemerintah sedang mempersiapkan paket bantuan ekonomi yang lebih besar dan luas daripada selama pandemi Covid-19 bagi mereka yang terkena dampak serangan Palestina. Selama perang ini, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu menyatakan komitmennya untuk membantu semua orang yang terkena dampak dan akan membayarnya tanpa ragu-ragu.

Dalam konteks ini, peringkat utang Israel oleh S&P diperkirakan akan turun menjadi “negatif”, sementara Moody’s dan Fitch menempatkan peringkat Israel dalam peninjauan untuk kemungkinan penurunan peringkat. Escalation.in konflik ini berawal dari serangan paling mematikan yang diluncurkan oleh kelompok Hamas dari Gaza ke Israel pada 7 Oktober lalu. Israel membalas serangan tersebut dengan melakukan bombardir ke Gaza dengan tujuan untuk menghilangkan kelompok Hamas.

Artikel Selanjutnya:
Korban Tewas Serangan Hamas di Israel Capai 300 Jiwa