Rusia meluncurkan beberapa gelombang serangan pesawat tak berawak ke kota Kyiv pada Minggu pagi (19/11/2023) untuk malam kedua berturut-turut. Hal ini dilaporkan oleh administrasi militer ibu kota Ukraina.
“UAV (kendaraan udara tak berawak) musuh diluncurkan dalam banyak kelompok dan menyerang Kyiv dalam gelombang, dari arah yang berbeda, pada saat yang sama terus-menerus mengubah vektor pergerakan di sepanjang rute tersebut,” kata kepala administrasi militer Kyiv, melalui Telegram, Serhiy Popko.
Angkatan Udara Ukraina mengatakan sistem pertahanan udaranya menghancurkan 15 dari 20 drone kamikaze Shahed yang diluncurkan Rusia di wilayah Kyiv, Poltava, dan Cherkasy. Popko menyebut belum ada laporan awal mengenai “kerusakan kritis” atau korban jiwa. Dia juga mengatakan bahwa hampir 10 drone ditembak jatuh di Kyiv dan sekitarnya.
Gubernur Cherkasy Ihor Taburets mengatakan melalui Telegram bahwa puing-puing merusak lima rumah tetapi tidak ada orang yang terluka. Gubernur wilayah Kyiv Ruslan Kravchenko mengatakan sebuah objek infrastruktur rusak di wilayah tersebut, tetapi tidak ada korban jiwa.
Rusia mulai melakukan serangan terhadap infrastruktur energi, militer, dan transportasi Ukraina pada Oktober 2022, enam bulan setelah pasukan Moskow gagal mengambil alih ibu kota dan mundur ke timur dan selatan Ukraina.
Musim dingin yang lalu Rusia menyerang Ukraina dengan ratusan rudal dan drone, menyebabkan jutaan orang tanpa listrik, pemanas dan air selama bulan-bulan terdingin tahun ini, sebelum mengurangi serangan di musim panas.
Setelah jeda selama 52 hari, Moskow melanjutkan serangan udara di Kyiv bulan ini. Pada Sabtu, para pejabat Ukraina mengatakan semua drone yang menuju Kyiv dihancurkan tetapi beberapa diantaranya menghantam fasilitas infrastruktur di tempat lain di Ukraina.
Presiden Volodymyr Zelenskyy dan pejabat lainnya telah memperingatkan bahwa Rusia akan melanjutkan pemboman skala besar terhadap infrastruktur sipil Ukraina selama musim dingin.