Prabowo Subianto: Kebijakan Bertetangga yang Baik

by -89 Views

Prabowo terlihat kuat dalam logika geopolitik. Dia memulai paparannya dengan meninjau kembali posisi geografis Indonesia. Dia menekankan bahwa Indonesia memiliki posisi geografis yang strategis dan memiliki keuntungan sebagai salah satu titik yang banyak dilalui oleh rute perdagangan internasional.

Untuk memanfaatkan keuntungan tersebut, Prabowo melihat pentingnya bagi Indonesia untuk berperan sebagai tetangga yang baik bagi negara-negara di sekitarnya. Dia menyebutkan prinsip “seribu teman tidak cukup, satu musuh terlalu banyak” yang mencerminkan arah rencana strategi kebijakan luar negeri Indonesia untuk menjalin hubungan baik dan meminimalisir konflik dengan negara-negara lain.

Prabowo juga memberi contoh keberhasilan negara-negara Timur dalam memerangi kemiskinan, seperti kemampuan Tiongkok dalam mengurangi angka kemiskinannya dalam 50 tahun terakhir. Dia menyatakan bahwa sudah saatnya bagi Indonesia untuk melihat contoh kesuksesan dari negara-negara di luar Barat terkait upaya mereka dalam memberantas kemiskinan, yang harus disesuaikan dengan kondisi Indonesia saat ini.

Menurut Prabowo, kesuksesan Indonesia dalam mengurangi kemiskinan ini dapat menjadi kunci dalam meningkatkan peran Indonesia sebagai pemimpin di kawasan dan di dunia. Dia juga menegaskan bahwa kebijakan luar negerinya akan tetap berpegang pada prinsip bebas-aktif dan menjadikan Indonesia sebagai negara yang non-blok dan non-terikat. Prabowo juga memastikan bahwa Indonesia akan tetap menjaga hubungan baik dengan negara-negara besar dan meyakini peran Indonesia sebagai jembatan antara kekuatan-kekuatan tersebut.

Prabowo menekankan pentingnya untuk menjadi tetangga yang baik atau good neighbor dengan cara mempertahankan hubungan baik dengan negara sahabat dan memperkuat kepemimpinan di kawasan. Dia juga berencana untuk secara aktif mempromosikan dialog, perdamaian, dan kompromi di berbagai bidang dalam kerja sama internasional. Dalam menjalankan kerja sama dengan negara-negara besar, Prabowo menjamin sikap non-terikat Indonesia akan diterjemahkan juga dalam bentuk keterbukaan untuk bekerja sama dengan pihak manapun yang sesuai dengan kepentingan nasional Indonesia.

Prabowo juga mendiskusikan adanya kesetaraan dalam hubungan antar-negara di berbagai isu. Kesimpulannya, Prabowo menyampaikan pandangannya mengenai pentingnya Indonesia memanfaatkan posisi geografisnya yang strategis dan belajar dari kesuksesan negara-negara Timur dalam mengatasi kemiskinan untuk meningkatkan peran Indonesia di dunia internasional. Artinya, Indonesia perlu aktif menjalin kerja sama dengan negara-negara lain sesuai dengan kepentingan nasional.

Penulis: Broto Wardoyo, Kirana Virajati, Nida Rubini, Tim Riset Analisis Kebijakan Luar Negeri dan Diplomasi, Program Pascasarjana Hubungan Internasional, Universitas Indonesia