Airlangga Membuka Syarat untuk Indonesia Menjadi Negara Maju

by -101 Views

Ketua Umum DPP Partai Golkar, Airlangga Hartarto, mengatakan bahwa Indonesia akan mulai menikmati puncak bonus demografi pada tahun 2035. Target besar Indonesia adalah mencapai pendapatan per kapita setara dengan negara maju, yakni US$ 23.000-30.000 pada tahun 2045. Perjalanan menuju kesana harus beriringan dengan peningkatan jumlah penduduk perkotaan menjadi 60% dari total populasi.

Untuk itu, diperlukan peningkatan infrastruktur transportasi di Indonesia agar mendorong terciptanya ekonomi di kawasan baru, serta mempermudah mobilitas masyarakat dan barang. Beberapa proyek infrastruktur, termasuk di sektor transportasi, telah masuk dalam daftar Proyek Strategis Nasional (PSN). Untuk mempercepat pembangunan PSN, diperlukan investasi yang tidak sedikit dan tidak hanya bergantung pada APBN atau APBD.

Pemerintah telah menyusun rancangan peraturan skema pembiayaan non APBN seperti Hak Pengelolaan Terbatas (Limited Concession Scheme) dan Land Value Capture untuk menyongsong investasi infrastruktur di masa depan. Ada 173 PSN yang telah dioperasikan dalam 8 tahun terakhir dengan total investasi mencapai Rp 1.442,3 triliun.

Lebih lanjut, Airlangga menjelaskan bahwa proyek infrastruktur yang telah terealisasi akan berdampak signifikan menciptakan konektivitas kuat, sehingga mampu mengalirkan perekonomian dari pusat ke daerah, dan menghasilkan efek positif yang merata di seluruh wilayah Indonesia. Untuk menjaga momentum ini dan melanjutkan PSN, KPPIP sedang berproses menyusun kajian tentang dampak ekonomi yang dihasilkan dari pembangunan infrastruktur PSN, serta pengaruhnya terhadap kemandirian berbagai daerah di Indonesia.

Selain itu, telah dirilis juga Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Nomor 8 Tahun 2023 tentang Perubahan Daftar PSN, yang saat ini mencakup 204 proyek dan 13 program.

Infrastruktur digital akan menjadi salah satu fokus utama di masa depan. Potensi ekonomi digital ASEAN diperkirakan memiliki nilai USD330 miliar pada 2025 dan akan meningkat hingga US$1 triliun pada 2030, dengan sepertiganya berasal dari Indonesia. Infrastruktur digital tersebut akan menyokong era Industri 4.0 yang ditandai dengan integrasi teknologi digital, otomatisasi, dan kecerdasan buatan (AI).

Pemerintah telah meluncurkan “Making Indonesia 4.0” sebagai roadmap untuk mempercepat adopsi teknologi di industri kunci seperti makanan dan minuman, tekstil, otomotif, elektronik, dan kimia. Inisiatif ini bertujuan meningkatkan produktivitas industri sebesar 21%-26% dari PDB hingga 2030.

Kebijakan hilirisasi komoditas sumber daya alam Indonesia juga terus didorong untuk mendapatkan nilai tambah dan ketahanan ekonomi, serta mendukung ekonomi hijau. Pemerintah akan terus menyediakan infrastruktur industri atau pengembangan Kawasan Industri atau Kawasan Ekonomi Khusus yang memadai, dan menciptakan lingkungan usaha industri yang kondusif.

Kemajuan sektor industri akan membantu peningkatan masuknya investasi ke Indonesia. Capaian realisasi investasi pada triwulan III 2023 meningkat dibandingkan triwulan sama tahun lalu, yaitu sebesar 21,6%, dengan total investasi mencapai Rp374,4 triliun.

Pemerintah Indonesia akan konsisten menjaga nilai realisasi investasi setiap tahun, dengan fokus pada sektor-sektor strategis seperti energi terbarukan, teknologi, dan manufaktur. Selain itu, segenap bangsa Indonesia harus terus bekerja keras untuk memastikan bahwa manfaat dari semua proyek ini dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat.