Direktur Avere Investama, Teguh Hidayat, menyatakan bahwa harga saham 14% PT Vale Indonesia Tbk (INCO) yang akan dialihkan ke Holding BUMN Tambang MIND ID diperkirakan akan di atas nilai buku perusahaan. Saat ini, nilai buku INCO berada di level Rp 4.000 per saham.
Menurut Teguh, jika kita mengacu pada harga akuisisi saham PT Freeport Indonesia oleh MIND ID sebelumnya, maka harga saham yang akan dilepas oleh Vale Canada Ltd (VCL) sebagai pengendali saat ini bisa mencapai dua kali lipat dari nilai buku.
“Nilai buku INCO Rp 4.000 per saham. Jika menggunakan harga akuisisi Freeport sebelumnya, harganya dua kali lipat dari nilai buku, yaitu Rp 8.000 per saham. Tapi mungkin harga akan berada di kisaran Rp 5.000 – 6.000 per saham,” kata Teguh kepada CNBC Indonesia, dikutip Senin (27/11/2023).
Lebih lanjut, Teguh menilai proses negosiasi harga pelepasan saham diproyeksikan akan cukup panjang. Apalagi Kementerian BUMN sebagai pemegang saham MIND ID ingin membeli saham INCO dengan harga yang serendah-rendahnya.
“Jadi pemerintah menginginkan harga sebisa mungkin murah, tapi jika dilihat dari sisi Vale, tentu saja mereka tidak ingin menjual murah. Dengan adanya divestasi ini, porsi pengendali Vale di INCO berkurang. Perusahaan itu tidak lagi dikendalikan oleh mereka, dan logikanya harga belinya juga harus maksimal,” ujar Teguh.
Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir mengungkapkan bahwa nilai valuasi yang ditawarkan Vale Canada Ltd (VCL) untuk melepas 14% sahamnya di INCO kepada MIND ID dinilai masih mahal.
Menurut Erick, tingginya valuasi tersebut menjadi kendala dalam proses divestasi yang saat ini tengah dinegosiasikan. “Master agreement untuk 14%-nya sudah sepakat, tapi valuasinya belum. Tentu kendalanya sama kita merasa valuasi terlalu tinggi,” ungkap Erick di Jakarta, dikutip Jumat (24/11/2023).
Oleh karena itu, pihaknya pun mendorong dua opsi kepada pihak Vale, salah satunya adalah penciutan sejumlah wilayah tambang nikelnya. “Makanya ada dua opsi yang kita dorong. Satu, memang kita melepas, jadi dia punya kawasan besar sebagian dilepas. Semua BUMN juga ada relinquish, ada pelepasan,” tuturnya.
Dia menyebut, pelepasan wilayah tambang Vale tersebut juga tak lain untuk menekan valuasi. “Ya bisa saja untuk menekan valuasi, dilepas salah satu opsinya. Kalau mereka tidak ingin, kita harus menemui valuasinya,” ucapnya.