Sri Mulyani Terkejut, Banyak Generasi Muda Lebih Memilih untuk Menjadi Hal Ini!

by -193 Views

Jakarta, CNBC Indonesia-Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan perkembangan teknologi digital sangat mengubah banyak aspek kehidupan masyarakat. Aspek kehidupan yang berubah drastis karena perkembangan teknologi itu salah satunya di pasar tenaga kerja.

“Kita perlu terus menyesuaikan keterampilan tenaga kerja kita dengan teknologi baru,” kata Sri Mulyani berpidato dalam acara Indonesia-Europe Investment Summit 2023 di St. Regis Jakarta, Kamis (30/11/2023).

Sri Mulyani memberikan contoh bukti teknologi sudah benar-benar mengubah peta tenaga kerja di dunia. Dua puluh tahun lalu, kata dia, anak-anak sekolah dasar akan menyebutkan sejumlah profesi ketika ditanya tentang cita-citanya. Profesi yang paling sering disebutkan, kata dia, adalah tentara atau polisi. Dia bilang anak-anak biasanya kagum dengan dua profesi itu karena seragamnya yang dianggap keren.

Tapi dengan perkembangan teknologi, cita-cita anak-anak mulai berubah. Ketika ditanya tentang cita-citanya, kata dia, kebanyakan anak akan menjawab ingin menjadi pembuat konten video atau Youtuber. “Hari ini Anda bertanya kepada mereka bahwa mereka ingin menjadi Youtuber,” kata dia.

Dia mengatakan menjadi pembuat konten video tentu pekerjaan yang baik. Orang-orang bisa mendapatkan ketenaran instan dan uang dari pekerjaan itu. Namun, dia ragu pekerjaan tersebut bisa sesuai untuk semua orang.

“Tidak semua orang mau menonton Youtube dan berkata halo, aku baru bangun tidur, aku bermimpi buruk hari ini,” kata dia.

Sri Mulyani tidak bermaksud mencemooh para Youtuber. Dia mengatakan fenomena banyaknya Youtuber menunjukkan bahwa disrupsi teknologi sudah sangat mengubah wajah masyarakat. Dia mengatakan pemerintah sangat mengamati perubahan ini.

Pemerintah, kata dia, melihat perkembangan teknologi sebagai peluang sekaligus ancaman. Teknologi, kata dia, membuka munculnya profesi-profesi baru. Namun, di sisi lain perkembangan teknologi itu bisa juga membuat masyarakat terpecah belah.

Dia mengatakan untuk menghadapi disrupsi teknologi dan pengaruhnya ke pasar tenaga kerja tersebut. Pemerintah sudah menyiapkan rencana, salah satunya adalah peningkatan sumber daya manusia melalui pendidikan.

Dia mengatakan pemerintah memberi anggaran besar untuk pendidikan guna menghilangkan kesenjangan pengetahuan dan keterampilan di antara pekerja yang kebanyakan anak muda. Dia mengakui masih banyak kekurangan dalam program pendidikan ini. Pemerintah akan terus berbenah.

“Pemerintah sudah membelanjakan 20% anggaran untuk pendidikan, meskipun belum tercapai hal peningkatan yang luar biasa,” kata dia.