BMKG: Tsunami Menjadi Ancaman Baru, Waspada!

by -105 Views

Jakarta, CNBC Indonesia – Tsunami Aceh 2004 menjadi pelajaran berharga bagi negara-negara di kawasan Samudera Hindia. Hal tersebut disampaikan Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, saat membuka ‘Webinar of Lessons Learnt during Exercise Indian Ocean Wave 2023’ baru-baru ini.

Ia mendorong penguatan kerja sama dan kolaborasi berkelanjutan antara negara-negara di kawasan Samudera Hindia untuk mencegah dan meminimalisir risiko akibat bencana gempa bumi dan tsunami yang dapat sewaktu-waktu terjadi.

Dwikorita mengatakan Samudera Hindia merupakan salah satu wilayah di dunia yang sangat rawan terhadap tsunami. Samudera Hindia terdiri dari dua zona subduksi yang dapat menyebabkan tsunami di seluruh samudera.

Maka dari itu, ancaman tersebut, kata dia, harus diantisipasi dengan membangun kapasitas seluruh negara agar dapat merespon potensi tsunami secara tepat waktu. Utamanya dalam peningkatan pemahaman dan kesadaran masyarakat, serta peningkatan keterjangkauan informasi kepada masyarakat.

Ia mengatakan salah satu cara untuk meningkatkan kesiap-siagaan masyarakat atas ancaman tsunami adalah membentuk Tsunami Ready Community. Program tersebut dinilai mampu meningkatkan kapasitas masyarakat dalam menghadapi ancaman tsunami berbasis pada 12 indikator aspek penilaian potensi bahaya (assessment), kesiapsiagaan (preparedness) dan respon yang telah ditetapkan UNESCO-IOC.

“Dengan kerjasama dan kolaborasi yang kuat, diharapkan seluruh negara mampu memberikan layanan warning tsunami pada masyarakat termasuk yang disebabkan oleh faktor selain gempabumi tektonik dan juga warning tsunami untuk wilayah non-subduksi gempabumi,” kata dia, dikutip dari keterangan resmi BMKG, Minggu (17/12/2023).

Lebih lanjut, Dwikorita mengatakan bahwa di tahun 2023, telah dilaksanakan Indian Ocean Wave Exercise 2023 (IOWave23) dengan empat skenario yakni pada tanggal 8, 11, 18, dan 25 Oktober 2023. Untuk pertama kalinya, diputuskan untuk melakukan simulasi tsunami non-seismik yang dihasilkan oleh letusan gunung berapi selama latihan IOWave.

Empat skenario tersebut masing-masing yaitu Skenario Palung Andaman mulai pukul 04:00 UTC pada hari Rabu, 4 Oktober 2023: Gempa bumi berkekuatan ~9 SR di lepas pantai barat Kepulauan Nicobar, India.

Kedua, skenario Palung Makran mulai pukul 06:00 UTC pada hari Rabu 11 Oktober 2023: Gempa berkekuatan ~9 SR di Samudra Hindia Barat Laut.

Lalu, ketiga skenario Pulau Heard mulai pukul 06:00 UTC (letusan pukul 05:00 UTC) pada hari Rabu 18 Oktober 2023: Letusan gunung berapi di Wilayah Kepulauan Kerguelen di Samudera Selatan.

Terakhir, skenario Palung Jawa mulai pukul 02:00 UTC pada hari Rabu 25 Oktober 2023: Gempa bumi berkekuatan ~9 SR di selatan Jawa, Indonesia.

Diungkapkan, sedikitnya ada tujuh Negara Anggota melakukan latihan evakuasi dengan partisipasi sekitar 45.000 orang. Latihan evakuasi ini melibatkan masyarakat, pria, wanita, anak-anak, lansia, dan penyandang disabilitas.

“Latihan ini agar pemerintah, masyarakat, dan seluruh pihak terkait lebih terampil, cekatan, tidak canggung, dan tidak panik saat tsunami terjadi, serta tahu apa yang harus dilakukan jika sewaktu-waktu terjadi gempabumi dan tsunami. Mengingat, hingga saat ini belum ada teknologi yang mampu memprediksi kapan terjadinya gempabumi dan tsunami,” ia memungkasi.