Militer Israel memperingatkan akan terjadi perang baru. Ini tidak terkait dengan Gaza, Palestina, tetapi tetangganya Lebanon.
Pernyataan muncul setelah milisi Hizbullah terus menyerang pasukan Israel di tepi Hanita, sebuah kibbutz di Israel utara dekat perbatasan Lebanon. Dalam sebuah konfirmasi, kelompok itu mengatakan serangan tersebut menyebabkan korban jiwa.
“Hizbullah juga mengklaim serangan kedua terhadap pos terdepan yang diawaki oleh tentara Israel di perbatasan Birkar Rishah yang dikatakan juga mengakibatkan korban jiwa,” tulis Al-Jazeera dalam laporannya Senin (18/12/2023) dini hari waktu setempat.
“Saluran televisi pro-Hizbullah al-Manar melaporkan para pejuang kelompok itu menargetkan empat tentara Israel di Sasa di Israel utara yang mengakibatkan ‘korban yang dipastikan’,” tambahnya.
Dalam pernyataan terbarunya, Menteri Pertahanan Israel mengatakan Hizbullah akan membayar harga yang mahal dan bahwa perang baru bisa terjadi.
“Kami tidak menginginkan perang, tapi kami tidak akan menahannya terlalu lama,” tegasnya menjelaskan bahwa perang baru mungkin muncul.
“Ika Hizbullah ingin naik satu tingkat, kami akan naik lima tingkat,” tambah politisi garis keras Israel itu.
Israel mengklaim dapat meniru apa yang dilakukannya terhadap Hamas di Gaza ke Hizbullah di Lebanon. Ancaman dilontarkan bahwa apa yang terjadi di Gaza, bisa terjadi di Beirut.
Israel juga mengklaim berhasil mencegah serangan rudal anti-tank dari Lebanon selatan menuju wilayahnya. Selain itu, Suriah juga menjadi sasaran serangan Israel. Ada laporan bahwa Israel menyerang fasilitas militer dekat ibu kota Suriah, Damaskus, dan menewaskan dua orang.
Sementara itu, korban di Gaza terus bertambah. Sebanyak 18.787 orang tewas di Gaza, Senin dini hari. Sebanyak 7.729 adalah anak-anak. Dilaporkan 50.897 orang luka-luka. Data korban juga terdapat di Tepi Barat, di mana wilayah yang diduduki Israel itu mencatat 297 orang tewas, dengan 69 di antaranya anak-anak.
Israel sendiri merevisi data korban menjadi 1.139 orang tewas dan 8.730 orang terluka. Kepala badan PBB untuk pengungsi Palestina Philippe Lazzarini mengatakan dia belum pernah melihat bencana sebesar ini sebelumnya. Ia mengatakan apa yang terjadi di Gaza saat ini benar-benar mengejutkan.