Serangan Israel ke Jalur Gaza dan Tepi Barat semakin brutal. Sedikitnya 10 warga Palestina dilaporkan tewas dan banyak lainnya terluka dalam serangan udara Israel di kamp pengungsi Jabalia di Gaza utara. Tiga bangunan tempat tinggal juga telah dibom di Rafah, dengan minimal 29 orang tewas dan banyak lagi yang dikhawatirkan terjebak di bawah reruntuhan.
Sementara itu, juru bicara Kementerian Kesehatan di Gaza melaporkan bahwa setidaknya 13 warga Palestina tewas dan 75 lainnya terluka dalam serangan udara Israel di kamp pengungsi Jabalia, Gaza utara.
Pasukan Israel juga telah menahan 240 orang, termasuk 80 staf medis, 40 pasien, dan 120 pengungsi di Rumah Sakit Al-Awda di Gaza utara.
Serangan terbaru Israel mengakibatkan tewasnya sedikitnya 28 warga Palestina di Gaza selatan dan pasukan menyerbu salah satu rumah sakit terakhir yang masih berfungsi di wilayah utara.
Dalam situasi konflik ini, PBB dan komunitas internasional menyuarakan kemarahan dan ketidakpercayaan mereka mengenai tindakan pasukan Israel yang menyerang warga sipil dan rumah sakit.
Jumlah korban dari konflik ini juga terus bertambah, dengan lebih dari 19.000 orang tewas dan 52.000 lainnya luka-luka. Di Tepi Barat, tercatat 301 orang tewas dan lebih dari 3.300 lainnya luka-luka. Jumlah ini pun mencakup ratusan jurnalis yang menjadi korban tewas dalam konflik ini.
AS juga telah membentuk koalisi 10 negara untuk “memadamkan” serangan rudal dan pesawat tak berawak Houthi di Laut Merah yang mengakibatkan terganggunya jalur perdagangan global. Houthi sendiri mengklaim serangan tersebut sebagai bentuk solidaritas terhadap Gaza.
Dalam situasi yang semakin memanas ini, PBB dan komunitas internasional menyuarakan kemarahan dan ketidakpercayaan mereka atas situasi ini. Pasukan Israel juga dituduh melakukan genosida terhadap penduduk Palestina.