Jakarta, CNBC Indonesia – Para bos Freeport mengunjungi Menteri Keuangan Sri Mulyani di kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Rabu (27/3/2024).
Kunjungan tersebut diabadikan oleh Sri Mulyani melalui akun Instagram-nya @smindrawati.
“Pada sore hari ini saya menerima kunjungan dari salah satu penggerak industri ekstraktif @freeportindonesia,” kutipan dari Instagram Sri Mulyani, Rabu (27/3/2024).
Diantara para petinggi tersebut, hadir Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Tony Wenas, Chairman & CEO Freeport-McMoran Richard Adkerson, CFO Freeport-McMoran Kathleen L. Quirk, dan CFO Freeport Indonesia Rob Schroeder.
Sri Mulyani menceritakan, dalam pertemuan itu, mereka berdiskusi mengenai berbagai hal. Mulai dari landscape perekonomian global yang sangat volatil, konferensi energi terbesar di Amerika Serikat yang diadakan di Houston, hingga kondisi pasar tembaga saat ini.
Selain masalah ekonomi, juga dibahas masalah yang lebih personal. Sri Mulyani mengatakan menerima kabar bahwa Richard akan segera pensiun sebagai CEO Freeport Mc-Moran setelah menjabat selama 20 tahun.
“Richard akan digantikan oleh Kathleen yang saat ini menjabat sebagai CFO Freeport-McMoran,” katanya.
Saat itu juga, Sri Mulyani mengucapkan selamat kepada Kathleen atas jabatan barunya tersebut.
“Thank you for your visit Richard & Kathleen..!” tulis Sri Mulyani.
Sebelumnya, pada Selasa (26/03/2024), para petinggi Freeport juga bertemu dengan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif.
EVP External Affairs PT Freeport Indonesia Agung Laksamana mengatakan, pertemuan yang juga dihadiri oleh Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Tony Wenas membahas update operasional tambang dan progres terbaru dari proyek smelter PT Freeport Indonesia di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) JIIPE, Gresik, Jawa Timur.
“Chairman & CEO Freeport-McMoRan Richard Adkerson bersama Direktur PT Freeport Indonesia Tony Wenas bertemu dengan Menteri ESDM di Jakarta, update operasional tambang kami di hulu dan juga progres terbaru dari smelter PT Freeport Indonesia di Gresik,” ungkap Agung kepada CNBC Indonesia, Rabu (27/3/2024).
Berdasarkan catatan PT Freeport Indonesia, hingga akhir Desember 2023, progres fisik pembangunan smelter Freeport di Gresik telah mencapai 90,6%. Pembangunan smelter diperkirakan selesai pada bulan Mei 2024 dan diharapkan mesin smelter sudah bisa dinyalakan dan beroperasi secara bertahap mulai Juni 2024.
Smelter baru dengan investasi sekitar US$ 3 miliar atau sekitar Rp 45 triliun diperkirakan akan mampu mengolah 50% konsentrat tembaga pada bulan Agustus 2024 dan diharapkan dapat beroperasi penuh 100% pada bulan Desember 2024.
[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya
Wow! Produksi Emas Freeport Capai Target, Tembus 1,9 Juta Ons
(wia)