Bos SKK Migas Mengungkap Alasan di Balik Keterlambatan Proyek Masela

by -80 Views

Jakarta, CNBC Indonesia – Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mengungkapkan sejumlah faktor yang membuat pengembangan Lapangan Gas Abadi, Blok Masela terhambat.

Kepala SKK Migas, Dwi Soetjipto mengatakan ada banyak faktor yang membuat pengembangan Blok Masela tidak berkembang. Salah satunya adalah pandemi covid-19 selama beberapa tahun terakhir.

Selain itu, Shell memutuskan mundur dari proyek tersebut pada pertengahan 2020. Hal ini juga menyebabkan proyek yang masuk dalam daftar strategis nasional tersebut mengalami kemunduran.

Selain itu, mencari investor pengganti Shell dengan kondisi harga minyak mentah dunia yang rendah pada saat itu tidaklah mudah. “Sehingga masalah divestasi Shell harus mencari pengganti 35% yang jumlahnya besar dan tidak dapat dilakukan oleh operatornya,” kata Dwi dalam Rapat Dengar Pendapat bersama Komisi VII, dikutip Kamis (28/3/2024).

Setelah konsorsium PT Pertamina (Persero) dan Petronas masuk ke Blok Masela menggantikan Shell, Inpex sebagai operator mengajukan revisi rencana pengembangan Blok Masela. Langkah ini diambil untuk memenuhi tuntutan net zero emission (NZE).

“Berkaitan dengan pendanaan, sangat sulit untuk mendapatkan investasi energi fosil tanpa memperhatikan lingkungan. Jadi, rangkaian ini kemudian menyebabkan penundaan dalam penyelesaian proyek ini yang terus didiskusikan dengan Inpex,” tambah Dwi.

Sebelumnya, Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas, Hudi D. Suryodipuro menyampaikan bahwa SKK Migas mendorong INPEX untuk mengambil berbagai langkah guna memastikan rencana yang telah ditetapkan dapat dilaksanakan sesuai jadwal.

Lebih lanjut, Hudi mengatakan pihaknya terus mendorong INPEX untuk lebih aktif berkoordinasi dengan SKK Migas agar proyek dengan nilai investasi sebesar US$ 20,9 miliar atau sekitar Rp 324 triliun dapat beroperasi pada 2029.

Untuk mendukung target produksi minyak sebesar 1 juta barel per hari dan gas sebesar 12 miliar kaki kubik per hari dalam rencana jangka panjang (long term plan/LTP) dapat tercapai.

[Gambas:Video CNBC]

Artikel Selanjutnya
Video: Mantap! Blok Masela “Kebanjiran” Permintaan Gas

(pgr/pgr)