Jakarta, CNBC Indonesia – Sebagian besar masyarakat Indonesia biasanya menukarkan uang ke pecahan kecil menjelang Hari Raya Idul Fitri. Hal ini terkait dengan tradisi memberikan ‘THR’ kepada saudara maupun tetangga.
Tidak heran jika jasa penukaran uang berkembang pesat di musim hujan karena meningkatnya kebutuhan masyarakat akan uang tunai, sehingga memberikan peluang bagi pelaku pemalsuan uang untuk beraksi.
Oleh karena itu, masyarakat perlu berhati-hati saat menukarkan uang, terutama di tempat-tempat yang tidak resmi. Agar tidak menjadi korban, masyarakat perlu mengetahui cara membedakan uang palsu dan uang asli.
Berikut adalah beberapa teknik yang dapat digunakan masyarakat untuk memeriksa keaslian uang.
Dilihat
Ada beberapa tanda kasat mata yang dapat diperiksa untuk memastikan keaslian uang. Berikut adalah ciri-cirinya:
– Terdapat benang pengaman
– Terdapat gambar tersembunyi multiwarna yang dapat terlihat dari sudut pandang tertentu
– Terdapat tulisan BI yang dapat terlihat dari sudut pandang tertentu
Diraba
Masyarakat juga dapat melakukan teknik perabaan. Caranya cukup mudah, yaitu menggunakan jari untuk meraba permukaan uang. Berikut adalah ciri-ciri uang asli:
– Cetakan terasa kasar saat diraba
– Terdapat kode untuk tuna netral berupa garis timbul di sisi kanan dan kiri uang yang terasa kasar saat diraba
Diterawang
Teknik ini dilakukan dengan menggunakan cahaya. Masyarakat dapat menggunakan cahaya matahari atau lampu untuk menerawang uang. Berikut adalah ciri-ciri uang asli:
– Gambar logo BI akan terlihat utuh saat diterawang ke arah cahaya
– Terdapat tanda air berupa gambar pahlawan yang akan terlihat saat diterawang ke arah cahaya
Sinar Ultraviolet
Cahaya ungu ini juga dapat digunakan untuk memeriksa keaslian uang. Berikut adalah ciri-ciri uang asli yang dapat terlihat saat terkena cahaya ultraviolet:
– Hasil cetak yang memancar dalam satu atau beberapa warna saat dilihat dengan sinar ultraviolet
[Gambas:Video CNBC]
Selanjutnya: Sri Mulyani Ungkap Masalah Besar, Banyak yang Gak Sadar!
(hoi/hoi)