Jakarta, CNBC Indonesia – Saksi yang dihadirkan oleh Tim Hukum Ganjar-Mahfud, Hairul Anas Suaidi, mengungkapkan bahwa ia menemukan suara yang tidak dapat dipercaya di Sistem Informasi Rekapitulasi (Sirekap). Hairul menyatakan bahwa jumlah suara yang tidak dapat dipercaya mencapai 23 juta.
Hal tersebut disampaikan oleh Hairul saat menjadi saksi dalam sidang Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) 2024 di Gedung Mahkamah Konstitusi (MK), Jakarta Pusat, pada Selasa (2/4/2024). Hairul juga menyebutkan bahwa terdapat perubahan ratusan kali dalam Sirekap.
“Saya melihat ada perubahan sebanyak 443.453 kali (perubahan tabulasi dan dokumen C1) terhadap data yang sebelumnya dimasukkan,” kata Hairul. “Kemudian perubahan tersebut terjadi di sekitar 244.533 TPS, artinya ada perubahan dalam data Sirekap,” lanjutnya.
Hairul mengaku telah melakukan pengecekan terhadap jumlah suara untuk pasangan calon nomor urut 1, 2, dan 3. Hasilnya menunjukkan ada 23.423.395 suara yang tidak dapat dipercaya.
“Pada saat progres TPS sekitar 64,14 di Sirekap, jumlah suara yang sudah dipercayai mencapai 43 juta,” tambahnya.
Hairul juga menyoroti adanya keanehan dari jumlah pengguna hak pilih dan total suara keseluruhan. Dia mencatat bahwa ada sekitar 33 ribu TPS di mana jumlah pengguna hak pilih dan total suara tidak sama.
Artikel selengkapnya dapat diakses di https://news.detik.com/pemilu/d-7274333/saksi-ganjar-ngaku-temukan-23-juta-suara-tak-bisa-dipercaya-di-sirekap.
(miq/miq)
