Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah mengumumkan potensi cuaca ekstrem selama masa mudik Lebaran 2024. Masyarakat yang akan mudik diingatkan untuk berhati-hati dalam perjalanan dan terus memantau kondisi cuaca.
Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, menyatakan bahwa potensi cuaca ekstrem ini disebabkan oleh munculnya bibit siklon tropis baru 96S di sekitar Laut Sawu. Bibit siklon tersebut kemungkinan akan menguat secara perlahan dalam beberapa hari ke depan.
“Dengan munculnya bibit siklon baru ini, berpotensi memicu cuaca ekstrem. Oleh karena itu, masyarakat diharapkan lebih berhati-hati dan waspada,” ujar Dwikorita dalam keterangan tertulisnya.
Cuaca ekstrem dapat menyebabkan bencana hidrometeorologi, yang terjadi akibat aktivitas cuaca seperti siklus hidrologi, curah hujan, temperatur, angin, dan kelembapan. Bencana hidrometeorologi dapat berupa kekeringan, banjir, badai, kebakaran hutan, longsor, angin puyuh, gelombang dingin, hingga gelombang panas.
BMKG juga mengingatkan agar apabila kondisi cuaca buruk, sebaiknya perjalanan ditunda demi keselamatan. Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto, menyebut bahwa bibit Siklon 96S bisa memberikan dampak cuaca di beberapa wilayah Indonesia dalam 24-48 jam ke depan.
Hujan lebat diprediksi terjadi di Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur, sementara angin kencang berpotensi di Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur. Gelombang tinggi juga diperkirakan di beberapa wilayah.
Selain bibit siklon, kondisi cuaca di Indonesia dipengaruhi oleh aktivitas Madden Julian Oscillation (MJO), Gelombang Kelvin, Rossby Equatorial, dan suhu muka laut hangat yang mendukung pertumbuhan awan hujan. Prakiraan cuaca mencerminkan potensi hujan dengan intensitas sedang-lebat dan angin kencang untuk beberapa wilayah Indonesia hingga tanggal 11 April 2024.
Artikel Selanjutnya:
[Sumber: CNBC Indonesia]