Pahami Aturan Bagasinya dengan Mudik Naik Whoosh

by -85 Views

Jakarta, CNBC Indonesia – Kereta Cepat Whoosh mengungkapkan aturan barang bawaan untuk dibawa naik kereta yang beroperasi selama momen Lebaran Idul Fitri 2024 ini. Corporate Secretary PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC), Eva Chairunisa mengimbau para penumpang untuk mematuhi ketentuan terkait barang bawaannya agar kenyamanan seluruh penumpang dapat terjaga. Setiap penumpang hanya dapat membawa bagasi sebanyak 3 barang dengan dimensi maksimal yaitu 100cm x 30cm x 40cm dengan berat total maksimum 20 kilogram (kg). Adapun 3 barang tersebut dapat berupa 2 koper atau dus dan 1 ransel atas tas tangan.

“Penumpang juga dilarang membawa hewan, narkotika, senjata api dan tajam, barang mudah terbakar, barang berbau tajam, dan barang yang tidak diperbolehkan petugas dan peraturan perundang-undangan,” ujar Eva dalam keterangan resmi, dikutip Kamis (11/4/2024).

Adapun, Kereta Cepat Whoosh yang diluncurkan pada Oktober 2023 lalu, saat ini untuk pertama kalinya akan menghadapi momen libur Lebaran perdananya di tahun 2024. Untuk memastikan kemudahan masyarakat dari dan menuju stasiun dapat terakomodir dengan baik, KCIC juga telah berkordinasi dengan seluruh operator intermoda lainnya untuk memenuhi kebutuhan angkutan lanjutan para penumpang dari Stasiun Whoosh ke berbagai destinasi lainnya.

Eva juga mengungkapkan bahwa tersedia layanan mulai dari LRT Jabodebek, Commuterline, Bus TransJakarta, Bus Trans Metro Pasundan, Bus menuju Bandara Internasional Soekarno Hatta, shuttle, dan taksi yang siap melayani seluruh penumpang Whoosh.

Peningkatan pelayanan Whoosh juga terus dilakukan untuk memberikan kenyamanan salah satu nya dengan menghadirkan beragam tenant seperti minimarket, retail serta kuliner seperti coffee shop dan restaurant di area tunggu penumpang. Peningkatan layanan lainnya juga sedang dikembangkan untuk memudahkan pelanggan Whoosh mengakses Contact Center KCIC dan Membership Program yang akan segera hadir dalam waktu dekat.

Sebagai bentuk kesiapan, KCIC selaku operator Whoosh mengumumkan telah melakukan penambahan jadwal perjalanan harian Whoosh hingga 30%. Hal ini salah satunya untuk mengurangi beban kemacetan selama puncak arus mudik yang mulai terjadi hari ini Sabtu 6 April 2024 (H-4 lebaran) hingga Senin (8/4/2023) atau dua hari jelang lebaran. Sementara puncak arus balik diperkirakan akan terjadi pada Minggu 14 April 2024 (H+3).

Pada momen libur lebaran KCIC juga mengerahkan sekitar 524 petugas pengamanan per hari untuk memastikan keselamatan dan keamanan di stasiun, kereta dan jalur lintas operasional Whoosh. Terdapat secara total 1.396 CCTV di sepanjang jalur kereta cepat dan Stasiun sebagai bagian yang terintegrasi dalam sistem pengendalian operasi (OCC) untuk memastikan keamanan perjalanan Whoosh termasuk pemantauan pelayanan dan security penumpang selama berada di area stasiun.

Untuk meningkatkan pelayanan sekitar 24 petugas tambahan yang akan di fungsikan sebagai passenger service mobile juga di hadirkan di stasiun untuk membantu mengarahkan dan memberikan informasi kepada penumpang. Peningkatan layanan juga lakukan dalam bentuk pembagian takjil gratis untuk penumpang pada jadwal tertentu khususnya yang mendekati waktu berbuka puasa.

Selain itu, di momen libur lebaran ini penumpang yang melakukan pembelian tiket melalui aplikasi Whoosh dan Web KCIC juga lebih dimudahkan saat akan melakukan pembatalan dan perubahan jadwal Kini layanan tersebut sudah bisa dilakukan secara online melalui aplikasi Whoosh dan Web KCIC. Penumpang tidak pelu datang ke stasiun hanya untuk membatalkan atau melakukan perubahan jadwal pada tiketnya.

Pada masa angkutan Lebaran ini, KCIC tetap menerapkan skema tarif dinamis untuk kelas Premium Economy. Penumpang sudah bisa melakukan pemesanan tiket di saluran resmi yang tersedia seperti aplikasi Whoosh, situs ticket.kcic.co.id, Ticket Vending Machine, dan Loket resmi di stasiun serta aplikasi mitra seperti Access by KAI, Livin by Mandiri, BRImo, dan BNI Mobile Banking. Pastikan pada saat pemesanan data pada tiket sudah sesuai dengan identitas asli yang dimiliki penumpang. Hal ini bertujuan untuk memastikan protokol keamanan serta kesesuaian manifes guna kepentingan asuransi perjalanan.