AS Ikut Campur dalam Peluncuran Rudal Iran ke Israel

by -175 Views

Pejabat Militer Amerika Serikat (AS) mengungkapkan bahwa pasukan AS telah berhasil menghancurkan lebih dari 70 drone dan minimal tiga rudal balistik yang diluncurkan oleh Iran ke arah Israel.

Dilansir dari CNN Internasional, salah satu pejabat AS menyatakan bahwa rudal balistik tersebut berhasil dihancurkan oleh kapal perang AS di Laut Mediterania bagian timur.

Tercatat bahwa Iran telah meluncurkan lebih dari 100 rudal balistik ke arah Israel.

Saat ini, Angkatan Laut AS memiliki dua kapal penghancur di wilayah Laut Mediterania timur. Kedua kapal ini dilengkapi dengan sistem pertahanan yang dapat mencegat rudal dan drone yang diluncurkan.

Selain itu, jet tempur AS juga turut berpartisipasi dalam menjawab serangan dari Iran dengan berhasil menembak jatuh beberapa drone yang diluncurkan ke arah Israel.

Di sisi lain, Kementerian Luar Negeri Iran dalam pernyataan resminya menyebutkan bahwa tindakan Iran merupakan respons wajib atas agresi yang dilakukan oleh rezim Zionis. Iran menegaskan bahwa tindakan mereka adalah dalam rangka pembelaan diri berdasarkan Pasal 51 Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa.

Iran juga menegaskan bahwa tindakan mereka merupakan bentuk pembalasan atas serangan militer yang dilakukan oleh rezim Zionis pada tanggal 01 April 2024 terhadap fasilitas diplomatik Iran di Damaskus, Suriah.

Kementerian Luar Negeri Iran menjelaskan bahwa tindakan Iran tersebut adalah untuk mempertahankan kedaulatan, integritas wilayah, dan kepentingan nasionalnya dari segala bentuk penggunaan kekuatan ilegal dan agresi.

Iran juga menekankan kembali komitmennya terhadap prinsip-prinsip Piagam PBB dan hukum internasional. Mereka siap mengambil langkah-langkah defensif lebih lanjut untuk melindungi kepentingan negara mereka dari ancaman militer dan penggunaan kekuatan ilegal.

Dengan demikian, Iran menegaskan bahwa mereka tidak akan ragu untuk mengambil tindakan yang lebih defensif demi melindungi kepentingan nasional mereka dari segala bentuk agresi dan penggunaan kekuatan ilegal.