Netanyahu Diabaikan oleh Negara Sekutu, Israel Bertekad Membalas Dendam ke Iran

by -88 Views

Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menegaskan bahwa Israel akan membuat keputusan sendiri tentang cara mempertahankan diri, ketika negara-negara Barat memohon untuk menahan diri dalam menanggapi serangkaian serangan dari Iran.

Amerika Serikat, Uni Eropa, dan kelompok negara-negara G7 mengumumkan rencana untuk mempertimbangkan sanksi yang lebih ketat terhadap Iran, bertujuan untuk menenangkan Israel dan membujuk Israel agar menghentikan pembalasan atas serangan langsung Iran yang pertama dalam puluhan tahun.

Iran menyerang sebagai balasan atas dugaan serangan udara Israel terhadap kompleks kedutaan besarnya di Damaskus pada 1 April lalu.

Israel dan sekutunya berhasil menembak jatuh semua rudal dan drone tanpa korban jiwa, namun Israel menyatakan mereka harus membalas untuk menjaga kredibilitas alat pencegahnya. Iran mengatakan masalah ini sudah selesai namun akan membalas lagi jika Israel melakukannya.

Angkatan Udara Israel melaporkan bahwa jet tempurnya menyerang “infrastruktur teroris” Hizbullah yang didukung Iran di Lebanon timur, meningkatkan kekhawatiran tentang eskalasi lebih lanjut bentrokan di perbatasan utara Israel.

Sebelumnya, Netanyahu bertemu dengan menteri luar negeri Jerman dan Inggris, yang keduanya melakukan perjalanan ke Israel sebagai bagian dari upaya terkoordinasi untuk menjaga konfrontasi antara Israel dan Iran agar tidak meningkat menjadi konflik regional yang dipicu oleh perang Gaza.

Kantor Netanyahu mengatakan dia berterima kasih kepada Annalena Baerbock dan David Cameron atas dukungan mereka, sambil mengatakan kepada mereka tentang sikapnya.

“Saya ingin memperjelas – kami akan membuat keputusan sendiri, dan Negara Israel akan melakukan segala yang diperlukan untuk mempertahankan diri,” kata Netanyahu, dilansir Reuters.

Risiko eskalasi masih cukup besar. Ayman Safadi, Menteri Luar Negeri Yordania, menambah seruan untuk menahan diri, memperingatkan kemungkinan terjadinya perang yang dapat “menghancurkan” wilayah tersebut.

Pihak Washington berencana menerapkan sanksi baru yang menargetkan program rudal dan pesawat tak berawak Iran dalam beberapa hari mendatang, dengan harapan sekutu-sekutunya akan mengikuti jejaknya.

Perang Gaza antara Israel dan kelompok Hamas yang didukung Iran telah memicu pertempuran di Gaza serta di berbagai wilayah negara-negara sekutu Iran lainnya. Para diplomat berupaya menghindari pertempuran langsung antara Israel dan Iran.

Konflik yang sedang berlangsung telah menimbulkan korban jiwa serta mengancam kawasan tersebut dengan kekacauan. Palestininian bersuara atas kebijakan Israel yang menyebabkan kelaparan dan kekurangan makanan serta air bersih.

Hizbullah, gerakan yang bersekutu dengan Iran, terlibat dalam serangan lintas batas dengan Israel di perbatasan utara. Israel menyatakan akan terus berperang sampai Hamas dilenyapkan.

Negosiasi dan upaya mediasi masih sulit terjadi di kawasan tersebut, dengan Qatar sebagai mediator sedang mempertimbangkan kembali perannya. Kelaparan dan kekurangan bantuan masih mengancam kehidupan warga di Gaza.