PLTU Dimatikan, Energi Bersih Menjadi Pilihan Penggantinya

by -111 Views

Pemerintah saat ini sedang mendorong program transisi energi dari penggunaan energi yang dianggap kotor, yakni batu bara, menjadi sumber energi bersih berbasis Energi Baru Terbarukan (EBT). Salah satu langkah yang diambil adalah dengan mengurangi penggunaan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) batu bara.

Beberapa negara maju, yang diprakarsai oleh Amerika Serikat (AS) dan Jepang, mendukung program transisi energi di Indonesia melalui Just Energy Transition Partnership (JETP). Negara-negara maju itu berkomitmen untuk mendanai Indonesia hingga US$ 20 miliar atau sekitar Rp 300 triliun, asalkan Indonesia meninggalkan penggunaan batu bara.

PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) mengungkapkan bahwa Indonesia memiliki sumber energi baru terbarukan yang dapat menggantikan PLTU batu bara, yaitu panas bumi. Direktur Keuangan PGEO Yurizki Rio menyatakan bahwa Indonesia memiliki potensi panas bumi sebesar 24 Giga Watt (GW), setara dengan 40% dari total potensi panas bumi dunia.

Energi panas bumi dianggap dapat menjadi sumber energi bersih yang dapat mendorong program transisi energi di Indonesia. Keunggulan energi panas bumi terletak pada keandalan dan kestabilan produksi listriknya.

Sumber panas bumi di Indonesia tersebar di berbagai wilayah seperti Sumatera, Jawa, Bali, Nusa Tenggara Timur (NTT), dan Sulawesi. Namun, pengembangan panas bumi membutuhkan waktu 8-10 tahun untuk dapat dioperasikan secara efektif.

Indonesia masih memanfaatkan sekitar 10% atau 2,4 GW dari total potensi panas bumi sebesar 24 GW di dalam negeri. Meskipun demikian, Indonesia masih menjadi negara terdepan dalam pemanfaatan panas bumi dengan kapasitas tinggi dan utilisasi yang baik.