Industri Susu Indonesia Tersandera Impor 80% Bahan Baku, Inilah 3 Penyebab Utamanya yang Mengkhawatirkan

by -172 Views

Direktur Jenderal Industri Agro Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Putu Juli Ardika mengakui bahwa industri pengolahan susu di dalam negeri masih mengandalkan pasokan bahan baku impor hingga 80%. Industri ini tengah mengalami pertumbuhan dan berkontribusi besar terhadap perekonomian nasional. Investasi di industri pengolahan susu hingga tahun 2023 mencapai Rp23,4 triliun dan telah menyerap 37 ribu tenaga kerja.

Namun, sekitar 20% kebutuhan bahan baku industri pengolahan susu terpenuhi dari dalam negeri. Putu menjelaskan bahwa penyediaan bahan baku lokal masih rendah karena pertumbuhan produksi susu segar di dalam negeri hanya sekitar 1% dalam enam tahun terakhir, tidak mampu mengimbangi pertumbuhan kebutuhan bahan baku industri yang tumbuh rata-rata 5,3%. Kendala lainnya adalah minimnya populasi sapi perah, rendahnya produktivitas sapi perah rakyat, tingginya rasio biaya pakan dengan hasil produksi susu, terbatasnya lahan, dan minimnya minat anak muda untuk menjadi peternak.

Untuk mengatasi berbagai masalah tersebut, diperlukan dukungan dan kebijakan pemerintah yang mendukung sektor hulu seperti koperasi susu dan peternak sapi perah. Program-program seperti bantuan cooling unit dan digitalisasi telah dilakukan Kemenperin untuk membantu koperasi susu.

Industri pengolahan susu saat ini didominasi oleh susu cair dan krim, sedangkan konsumsi susu di masyarakat Indonesia cenderung bergeser dari susu bubuk dan kental manis. Industri pengolahan susu juga mampu ekspor dengan berbagai produk olahan susu.

Industri pengolahan susu diharapkan dapat terus berkembang seiring dengan meningkatnya pendapatan per kapita masyarakat dan bertumbuhnya kelas menengah. Dengan gaya hidup yang semakin sehat, konsumsi produk susu olahan di masa depan diyakini akan terus meningkat.