Peringatan! Iran Mendadak Mengancam PBB Mengenai Program Nuklirnya, Ada yang Terjadi?

by -104 Views

Iran Mengutuk Resolusi yang Diajukan oleh Eropa kepada IAEA

Jakarta, CNBC Indonesia – Iran mengecam rencana resolusi yang diajukan oleh tiga negara Eropa kepada Badan Energi Atom Internasional (IAEA) untuk negaranya. Hal ini disampaikan oleh Kepala Energi Atom Iran, Mohammad Eslami.

“Jika mengeluarkan resolusi terhadap Iran di dewan gubernur dan tekanan politik dari para pihak, Iran akan menanggapi sesuai dengan pengumuman yang dibuatnya kepada mereka,” demikian pernyataan Eslami, seperti dikutip kantor berita Fars, Selasa (4/6/2024).

Pada Senin (3/6/2024), Inggris, Prancis, dan Jerman mengajukan rancangan resolusi kepada dewan pengawas nuklir PBB tersebut. Mereka mengutuk Iran karena gagal bekerja sama sepenuhnya dengan pengawas tersebut dan menuntut lebih banyak akuntabilitas.

Pada pertemuan dewan IAEA terakhir bulan Maret, negara-negara Eropa mengesampingkan rencana mereka untuk menghadapi Iran karena kurangnya dukungan Amerika Serikat (AS).

Menurut para diplomat, AS sendiri membantah bahwa mereka menghambat upaya Eropa untuk meminta pertanggungjawaban Iran tetapi khawatir kecaman dapat memperburuk ketegangan Timur Tengah menjelang pemilihan presiden AS pada November mendatang.

Ketegangan meningkat sejak kelompok militan Palestina yang didukung Iran, Hamas, menyerang Israel Oktober lalu yang memicu perang di Gaza.

Pada April, serangan udara Israel terhadap konsulat Iran di Damaskus menewaskan tujuh Garda Revolusi, yang mendorong Iran untuk melakukan serangan langsung pertamanya terhadap Israel. Saat itu serangkaian roket dan rudal yang sebagian besar berhasil dicegat.

Dewan IAEA belum mengeluarkan resolusi yang mengkritik republik Islam tersebut sejak November 2022, saat Iran menanggapinya dengan meningkatkan pengayaan uraniumnya.

Iran menangguhkan kepatuhannya terhadap batasan aktivitas nuklirnya yang ditetapkan oleh kesepakatan penting tahun 2015 dengan negara-negara besar setelah AS secara sepihak menarik diri dari perjanjian tersebut pada tahun 2018 dan menerapkan kembali sanksi.

Eslami mengatakan berdasarkan kesepakatan tersebut “jika pihak lain tidak kembali pada komitmen mereka, Iran memiliki hak untuk secara timbal balik mengurangi kewajibannya, dan sekarang negara tersebut berada dalam fase pengurangan tersebut.”

Ketegangan antara Iran dan IAEA telah berkobar berulang kali sejak kesepakatan itu gagal, dan upaya yang ditengahi Uni Eropa untuk membawa Washington kembali bergabung sejauh ini gagal.