Luhut Sebut Pendapatan RI dari Nikel Mencapai Rp640 Triliun di Tahun 2023

by -97 Views

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan bahwa Indonesia masih mendapat manfaat besar dari nikel pada tahun 2023. Luhut menyebut bahwa Indonesia berhasil menghasilkan US$ 40 miliar atau sekitar Rp 640 triliun dari ekspor nikel pada tahun 2023. Nilai ekspor nikel terus meningkat, terutama jika dibandingkan dengan ekspor bijih nikel pada tahun 2014 yang hanya mencapai US$ 1,5 miliar atau US$ 2 miliar.

Sejak 1 Januari 2020, Indonesia telah menghentikan ekspor bijih nikel dan hanya fokus pada ekspor nikel yang sudah melalui proses pengolahan dan pemurnian di dalam negeri. Luhut mengungkapkan bahwa pertumbuhan ekonomi melalui industrialisasi dan hilirisasi terus berlanjut, dimana ekspor nikel pada tahun lalu berhasil mencapai US$ 40 miliar. Menurutnya, tanpa proses hilirisasi, nilai ekspor tersebut tidak akan mampu tercapai.

Luhut optimis bahwa nilai ekspor nikel Indonesia akan terus meningkat dan bahkan diperkirakan dapat mencapai US$ 70 miliar pada tahun 2028. Dia menyatakan bahwa produksi prekursor katoda akan menjadi faktor utama dalam pencapaian tersebut. Sebelumnya, nilai ekspor nikel telah mengalami lonjakan dari US$ 11,6 miliar pada tahun 2020, US$ 22,214 miliar pada tahun 2021, dan mencapai US$ 33,8 miliar pada tahun 2022.

Luhut menjelaskan bahwa pada tahun 2014 nilai ekspor nikel Indonesia hanya sekitar US$ 2 miliar, namun saat ini telah mencapai US$ 33,8 miliar pada tahun 2022. Hal ini disampaikan oleh Luhut dalam “Nickel Conference 2023” CNBC Indonesia.