Pemerintah Meminta Industri untuk Mengatasi Tingkat Pengangguran Generasi Z dengan Tindakan Ini

by -64 Views

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian turut memperhatikan fenomena Generasi Z yang tidak memiliki kegiatan atau not in education, employment and training (NEET).

Kemenko Perekonomian mengatakan akan bekerja sama dengan swasta untuk mencari solusi terhadap masalah banyaknya anak muda yang menganggur tersebut.

Asisten Deputi Peningkatan Produktivitas Tenaga Kerja, Deputi IV Kemenko Perekonomian, Chairul Saleh menyatakan bahwa Kemenko sedang melakukan kajian untuk memetakan pekerjaan yang kemungkinan akan berkembang dan membutuhkan banyak tenaga kerja dalam 5 hingga 10 tahun ke depan.

“Saat ini kami sedang dalam proses melakukan pemetaan pasar tenaga kerja untuk jangka waktu 5 hingga 10 tahun,” ujarnya dalam diskusi di kantornya, Jakarta, seperti yang dikutip pada Kamis, 12 Juni 2024.

Chairul menyatakan bahwa Kemenko bekerja sama dengan Kementerian Tenaga Kerja dalam pemetaan ini, serta melibatkan pelaku usaha. Ia menekankan pentingnya masukan dari industri untuk memahami arah bisnis yang diperlukan.

Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan adanya sekitar 9,9 juta penduduk muda (usia 15-24 tahun) di Indonesia yang tidak memiliki kegiatan. Mayoritas dari mereka merupakan Generasi Z yang seharusnya berada di usia produktif.

Deputi Bidang Kependudukan dan Ketenagakerjaan Bappenas, Maliki mengungkapkan bahwa salah satu faktor yang menyebabkan banyak Generasi Z menganggur adalah pilihan jurusan yang tidak sesuai dengan permintaan pasar kerja.

Dengan begitu, dialog konstruktif antara pemerintah dan industri terkait pekerjaan di masa depan dianggap penting untuk membantu mengatasi masalah tersebut.