Jakarta, CNBC Indonesia- Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menyatakan bahwa pandemi covid-19 menjadi salah satu hambatan dalam mencapai target produksi minyak sebesar 1 juta barel per hari (bph) yang sebelumnya diperkirakan bisa tercapai pada tahun 2030, namun akan tertunda hingga tahun 2032.
Dalam konteks global, Sekretaris Jenderal Dewan Energi Nasional (DEN), Djoko Siswanto menilai bahwa ketidakpastian geopolitik global seharusnya menguntungkan dengan meningkatnya harga minyak. Namun, kondisi tersebut seharusnya mendorong percepatan eksplorasi lapangan minyak dan gas, tetapi faktor internal di Indonesia menghambat upaya memaksimalkan potensi ini.
DEN menekankan pentingnya memanfaatkan kondisi global untuk mempercepat produksi minyak mentah tanpa bertentangan dengan target transisi energi Indonesia.
Apa saja hambatan yang dihadapi Indonesia dalam meningkatkan produksi minyak mentah? Simaklah wawancara Bramudya Prabowo dengan Sekretaris Jenderal Dewan Energi Nasional (DEN), Djoko Siswanto dalam acara Squawk Box, CNBC Indonesia (Selasa, 11 Juni 2024).
Saksikan siaran langsung program-program CNBC Indonesia TV lainnya di sini.
