Berbagai Berita Buruk dari Sri Mulyani: Inflasi dan Ekonomi yang Stagnan

by -93 Views

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengingatkan bahwa kondisi global di semester II-2024 masih penuh dengan ketidakpastian. Hal ini membuat perekonomian global masih dalam posisi stagnan dan lemah. Bahkan, pertumbuhan ekonomi global saat ini dikatakan sebagai yang terlemah dalam 10 tahun terakhir, kecuali pada tahun 2020 saat terjadi pandemi Covid-19. Inflasi global juga masih tinggi dan sulit untuk turun.

Menurut Sri Mulyani, tingginya suku bunga kebijakan bank sentral negara maju, terutama Bank Sentral AS (The Federal Reserve atau The Fed), sangat berpengaruh terhadap melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS, yang saat ini terus bergerak di atas asumsi makro sebesar Rp 15.000. Selain itu, stagnasi pertumbuhan ekonomi global juga akan mempengaruhi kondisi domestik, seperti merosotnya neraca perdagangan dan penerimaan negara, terutama dari penerimaan perpajakan.

Sri Mulyani menekankan pentingnya untuk selalu waspada dalam mengelola APBN dan perekonomian Indonesia mengingat adanya hubungan antar negara dan sentimen pasar yang dapat berdampak pada perekonomian Indonesia. Ia juga menyebut bahwa ketegangan geopolitik semakin meningkat, terutama dengan adanya musim Pemilu di berbagai negara, yang dapat menimbulkan ketidakpastian dan perubahan kebijakan negara-negara maju.