Airlangga menyebut bahwa Prabowo hanya memberikan wacana untuk menaikkan rasio utang menjadi 50%

by -94 Views

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto telah angkat bicara mengenai isu yang menyebutkan bahwa Presiden terpilih Prabowo Subianto ingin meningkatkan rasio utang negara menjadi 50% dari Produk Domestik Bruto. Dia menyatakan bahwa rasio utang pemerintah tetap dipatok sekitar 40%.

“Pertama defisit tetap di bawah 3%, dan terkait dengan rasio utang tetap sekitar 40%,” kata Airlangga, Kamis, (11/6/2024).

Airlangga menyatakan bahwa pernyataan dari adik Prabowo, Hashim Djojohadikusumo mengenai peningkatan rasio utang menjadi 50% hanyalah sebatas wacana. Dia menegaskan bahwa pemerintah tetap fokus untuk mempertahankan rasio utang di bawah 40%.

“Ya itu kan wacana aja yang dibahas,” katanya.

“Sekarang kita tidak membicarakan itu, kita tetap konsentrasi di bawah 40%,” kata Airlangga yang juga pernah menjabat sebagai Ketua Pengarah Tim Kampanye Nasional Prabowo-Gibran.

Sebelumnya, Hashim Djojohadikusumo mengungkapkan bahwa pemerintahan yang dipimpin kakaknya akan meningkatkan batas utang negara hingga 50% dari posisi saat ini 39% terhadap PDB. Kebijakan ini dilakukan untuk mendanai program belanja ambisius Prabowo dan Gibran, salah satunya makan gratis. kenaikan batas utang ini akan ditopang oleh peningkatan pendapatan pajak. Hashim mengaku tim Prabowo telah berkonsultasi dengan Bank Dunia.

“Ideanya adalah untuk meningkatkan pendapatan dan meningkatkan tingkat utang,” kata Hashim dikutip dari AFP, Kamis (11/7/2024).

“Saya sudah berbicara dengan Bank Dunia dan menurut mereka 50% adalah tindakan yang bijaksana,” lanjutnya.

Perlu diketahui, berdasarkan hukum Indonesia, rasio utang terhadap PDB Indonesia tidak boleh melebihi 60%. Hashim mengatakan bahwa Prabowo tidak akan melaksanakan kebijakan ini tanpa adanya peningkatan pendapatan negara, baik dari pajak, cukai, PNBP, dividen, royalti dan lainnya.

“Kami tidak ingin menaikkan tingkat utang tanpa meningkatkan pendapatan,” ujar Hashim.

Ketua Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran, Sufmi Dasco Ahmad membantah pernyataan Hashim. Dia menyatakan bahwa pemerintahan ke depan akan tetap menjaga batas defisit APBN 2025 sebesar 3% dari produk domestik bruto (PDB). Ia juga memastikan bahwa rasio utang terhadap PDB dalam APBN 2025 akan tetap di level yang telah dijaga selama ini, yakni di kisaran 30%.

“Pemerintah tetap teguh pada komitmennya terhadap pengelolaan fiskal yang berkelanjutan dan hati-hati,” kata Dasco.