Lebih dari 60 orang dinyatakan hilang setelah dua bus yang membawa mereka tersapu tanah longsor ke sungai yang meluap akibat hujan di Nepal. Namun sebanyak 3 orang berhasil diselamatkan setelah berenang ke tempat yang aman.
Dua bus, yang membawa sekitar 65 penumpang, tersapu dari jalan raya Narayanghat-Mugling dekat Simaltar, sekitar 120 km (75 mil) di sebelah barat ibu kota, Kathmandu, pada Jumat (12/7/2024) pagi.
Administrator pemerintah Khima Nanada Bhusal mengatakan tiga orang yang selamat, yang dilaporkan melompat ke sungai Trishuli dan berenang ke tepian. Mereka dibawa oleh warga ke rumah sakit terdekat dan dirawat di sana.
“Pihak berwenang mengerahkan militer dan polisi untuk mencari penumpang yang hilang tetapi hujan yang terus-menerus membuat upaya penyelamatan menjadi sulit karena tanah longsor menghalangi rute menuju daerah tersebut di beberapa tempat,” kata Bhusal, seperti dikutip Al Jazeera.
Juru bicara kepolisian Dan Bahadur Karki mengatakan ada 41 orang di bus pertama yang berangkat dari Kathmandu ke Gaur, sementara bus kedua yang berangkat dari Birgunj ke Kathmandu membawa 24 penumpang. Diperkirakan masih banyak penumpang yang naik dalam perjalanan.
Puluhan orang tewas di negara Himalaya itu sejak pertengahan Juni karena hujan monsun yang deras memicu tanah longsor dan banjir.
Bhusal menyebut sebuah bus juga tertimpa tanah longsor di jalan raya yang sama, menewaskan pengemudinya. Tidak jelas apakah ada korban lain.
Sementara Karki mengatakan di distrik Kaski, 150 km (93 mil) di sebelah barat ibu kota, 10 orang tewas ketika tanah longsor menghanyutkan tiga rumah.
Dalam unggahan di media sosial pada hari Jumat, Perdana Menteri Pushpa Kamal Dahal menyampaikan kesedihan atas bencana tersebut dan menginstruksikan lembaga pemerintah untuk melakukan operasi pencarian dan penyelamatan yang efektif.
Musim monsun, yang dimulai pada Juni dan berakhir pada September, membawa hujan lebat ke Nepal, yang sering memicu tanah longsor di negara yang sebagian besar tertutup oleh pegunungan.