5 Fakta Terbaru Tentang Makanan Bergizi Gratis: Apakah Harganya Benar-Benar Rp7.500?

by -146 Views

Jakarta, CNBC Indonesia – Sepanjang pekan lalu program Makan Bergizi Gratis yang menjadi janji kampanye presiden dan wakil presiden terpilih Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka menjadi sorotan. Pernyataan bahwa anggaran makanan bergizi ini akan dipotong dari Rp 15.000 menjadi Rp 7.500 per porsi menjadi perbincangan.

Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran bahkan mengadakan konferensi pers mendadak untuk membantah isu tersebut pada Jumat malam (19/7/2024). Berikut adalah beberapa fakta mengenai program makan bergizi gratis terbaru.

Bukan Rp15.000 dan Bukan Rp 7.500

Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran membantah isu yang berkembang seputar program Makan Bergizi Gratis (MBG), terutama yang berhubungan dengan pengurangan jatah per anak dari Rp15.000 menjadi Rp7.500.

“Isu ini jauh dari kebenaran mengenai MBG dipatok Rp7.500,” kata Anggota Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran Bidang Komunikasi Hasan Nasbi.

Hasan menjelaskan bahwa hingga saat ini yang sudah diputuskan hanya total anggaran sebesar Rp 71 triliun. Anggaran ini akan menjadi pedoman untuk melaksanakan program unggulan Prabowo-Gibran.

Dari Mana Asumsi Rp 15.000/porsi?

Hasan juga menjelaskan mengenai angka Rp 15.000/porsi dalam Makan Bergizi Gratis. Dia mengatakan angka tersebut sebenarnya belum diputuskan secara resmi. Angka tersebut merujuk pada US$1/porsi yang biasanya menjadi standar dunia mengenai kecukupan gizi dalam satu kali makan.

“Jadi standar dunia mengenai angka itu nilainya US$1, jadi ini semacam konsensus dunia,” ujarnya.

Dia juga menyebutkan bahwa angka Rp 15.000/porsi digunakan sebagai acuan awal untuk tim dalam melaksanakan program ini. Namun, anggaran untuk Makan Bergizi Gratis akan sangat bergantung pada ketersediaan pangan dan harga pangan yang berbeda-beda di setiap wilayah Indonesia.

2 Titah Prabowo

Presiden terpilih Prabowo Subianto menetapkan 2 syarat yang harus dipenuhi dalam pelaksanaan makan bergizi gratis. Kedua syarat ini tidak boleh dilanggar saat program unggulannya dilaksanakan nantinya.

Hasan Nasbi menyebutkan bahwa syarat pertama adalah makanan yang disediakan harus memenuhi standar ketercukupan gizi. Syarat kedua adalah jumlah penerima manfaat harus sebanyak mungkin sesuai dengan anggaran yang tersedia pada tahun 2025, yaitu Rp 71 triliun.

Terkait dengan ketersediaan anggaran tahun 2025 sebesar Rp 71 triliun, pesan dari Pak Prabowo ada dua, pesannya adalah harus memenuhi standar ketercukupan gizi dan harus mengoptimalkan jumlah penerima manfaat.

Hasan menyatakan bahwa kedua syarat tersebut juga menjadi acuan bagi tim sinkronisasi dalam melakukan uji coba dan pilot project program ini. Saat ini tim sinkronisasi sedang melakukan uji coba program makan bergizi gratis di beberapa wilayah.

Pilot Project

Tim sinkronisasi Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka telah memulai program makan bergizi gratis sebagai uji coba dan pilot project sebelum proyek sebenarnya dilaksanakan setelah keduanya dilantik sebagai presiden dan wakil presiden.

Hasan Nasbi mengatakan bahwa uji coba tersebut dilakukan oleh tim pakar sebagai riset untuk mengetahui kebutuhan yang sebenarnya saat program ini diterapkan nantinya.

“Dalam beberapa bulan ke depan, uji coba ini akan dilakukan dalam skala nasional. Sasaran uji coba ini adalah siswa tingkat SD, SMP, SMA, dan ibu hamil,” tambahnya.

Tak Pakai APBN

Hasan juga memastikan bahwa uji coba ini tidak akan menggunakan anggaran negara. Namun, tim belum mengungkapkan sumber anggaran uji coba dan riset makan bergizi gratis ini.

“Riset ini belum bisa menggunakan instrumen pemerintah dan belum ada anggarannya di pemerintah,” ujarnya.

Hasan menyatakan bahwa program Makan Bergizi Gratis akan menggunakan APBN ketika resmi dilaksanakan nantinya. Anggaran yang tersedia pada tahun 2025 adalah Rp 71 triliun.