Skandal mengguncang konglomerat internet Korea Selatan. Pendiri Kakao, Kim Beom-su, ditangkap pada Selasa (23/7/2024) pagi atas dugaan manipulasi harga saham selama akuisisi perusahaan K-pop SM Entertainment. Menurut pengadilan Seoul, Kim berisiko melarikan diri dan menghancurkan barang bukti, sementara pihak berwenang juga telah memeriksa eksekutif Kakao lainnya.
Kim sendiri mengadakan pertemuan darurat minggu lalu dan menyatakan bahwa dia tidak pernah memerintahkan atau mentoleransi aktivitas ilegal. Namun, penahanan Kim dapat menimbulkan masalah bagi perusahaan Kakao karena tidak ada pemimpin yang memimpin perusahaan.
Kakao, perusahaan yang didirikan pada tahun 2010, telah berkembang menjadi kerajaan bisnis internet di Korea Selatan dengan bisnis yang beragam, termasuk layanan perbankan online dan aplikasi taksi online. Sedangkan SM Entertainment adalah perusahaan hiburan yang mencakup label musik dan manajemen bakat.
Dalam kasus ini, jaksa menuduh Kakao telah membeli saham SM dengan harga yang melambung untuk menggagalkan tawaran pengambilalihan oleh HYBE, agensi yang menaungi grup K-pop terkenal, BTS. HYBE sebelumnya telah membeli saham dari pendiri SM, Lee Soo-man, namun membatalkan usahanya setelah harga saham SM melonjak.
Profesor hukum di Universitas Gachon Korea, Choi Kyoung-jin, mengatakan bahwa Kakao perlu mengatur ulang tata kelolanya karena risiko grup yang terus berlanjut akibat ketidakhadiran pemimpin perusahaan.
Demikianlah kabar terbaru mengenai skandal yang menimpa konglomerat internet Korea Selatan, Kakao.