Peringatan Houthi kepada Israel: Siaga Perang Arab! ‘Gerbang Neraka’ bagi Saudi Diancam

by -64 Views

Jakarta, CNBC Indonesia – Kekhawatiran pecahnya perang Arab semakin terlihat. Pasca serangan Israel ke Pelabuhan Hudaydah (Hodeidah) Yaman untuk melumpuhkan kelompok Houthi Sabtu, ancaman baru kini datang.

Dalam sebuah pernyataan Selasa waktu setempat, seorang pejabat senior Houthi memperingatkan pembalasan terbaru atas serangan udara Israel tersebut. Bahkan, ia mengancam serangan tak akan ditunda dan Israel harus bersiap menghadapi kejadian tak terduga beberapa hari mendatang.

“Tanggapan terhadap serangan Israel yang menargetkan pelabuhan Hudaydah Sabtu lalu tidak akan ditunda,” kata Ali al-Qahoum, seorang pejabat tinggi Houthi, menurut kantor berita Sputnik dikutip dari Press TV, Rabu (24/7/2024).

“Hari-hari mendatang akan penuh kejutan,” tambahnya menyebut target akan mencakup wilayah yang luas, area Palestina yang diduduki.

Menurutnya pihaknya kini adalah pemain kunci. Houthi, tegasnya, mengubah keseimbangan kekuatan dan mengamankan kemenangan. Ia memperingatkan Israel akan ada respons yang sangat menghancurkan. Menurutnya serangan terbaru Tel Aviv itu membuat Houthi yang juga dikenal sebagai kelompok Ansarullah itu “makin bertekad” mendukung Gaza.

Pernyataan Selasa ini melanjutkan ancaman al-Qahoum Sabtu. Ia berujar memperingatkan Israel bahwa tanggapan Houthi Yaman “tidak dapat dihindari, kuat dan menghancurkan” dan “akan menjadi gempa bumi bagi para agresor”.

Ia pun menyarankan warga Israel segera pergi dari wilayah itu. Menurutnya perlindungan Barat pun tak akan membantu warga.

“Pilihan Anda adalah bermigrasi dan kembali ke tempat asal Anda atau tinggal di tempat penampungan,” tambahnya lagi.

“Perlindungan Amerika dan Inggris tidak akan membantu Anda, dan pihak-pihak yang melanggar kedaulatan Yaman serta menyerang sumber daya dan masyarakatnya akan diputus,” katanya.

Gerbang Neraka

Sementara itu, anggota biro politik Houthi, Hezam al-Asad, mengatakan pasukannya kini telah maju ke tahap kelima operasi mereka. Ia memperingatkan bahwa meningkatnya korban sipil akan mengakibatkan serangan terhadap sasaran strategis rezim Israel.

“Musuh Zionis telah membuka gerbang neraka dengan menargetkan pelabuhan Hudaydah di Yaman,” tegasnya.

“Bahwa pelabuhan, pusat militer dan keamanan jauh di dalam wilayah pendudukan Palestina akan berada di bawah serangan tentara Yaman,” tambahnya.

Sabtu, pesawat tempur Israel menargetkan bangunan, fasilitas minyak, dan pembangkit listrik di Pelabuhan Hudaydah. Ini menewaskan sedikitnya enam orang dan menyebabkan 83 orang terluka, banyak di antaranya mengalami luka bakar parah.

Ini terjadi setelah sehari sebelumnya, Angkatan Bersenjata Houthi melakukan serangan pesawat tak berawak (drone) di daerah dekat fasilitas konsulat AS di Tel Aviv sebagai tanggapan atas perang Israel di Gaza. Serangan menewaskan satu orang dan melukai 10 lainnya karena pertahanan udara Israel gagal mencegatnya.

Para pejabat Houthi telah berulang kali mengumumkan bahwa mereka tidak akan menghentikan serangan mereka sampai serangan darat dan udara Israel di Gaza dihentikan. Saat ini perang Israel di Gaza telah menewaskan sedikitnya 39.006 orang dan melukai 89.818 orang lainnya.

Ancam Arab Saudi

Di sisi lain, Houthi juga mengancam sejumlah negara Arab tertentu dan menyebutnya telah melewati “garis merah”. Di mana negeri itu mendukung musuh dan membuka wilayah udara untuk Israel menyerang Yaman.

“Negara-negara Arab tertentu telah melewati batas dengan mendukung musuh Zionis dengan membuka koridor darat, alih-alih Laut Merah, dan membuka wilayah udara mereka serta menyebut gerakan Hamas sebagai teroris,” katanya al-Asad.

“Kami memperingatkan mereka bahwa jawaban mereka sedang dalam perjalanan,” ancamnya,

Sebelumnya mengutip Middle East Monitor (MEMO), Israel ternyata menggunakan wilayah udara Arab Saudi sebelum mengebom Yaman. Hal ini dikhawatirkan menyeret kerajaan dalam konflik.

“Israel memberi tahu Arab Saudi sebelum serangannya terhadap kota pelabuhan Hudaydah di Yaman pada hari Sabtu, dan Riyadh mengizinkan pesawat tempur pendudukan melewati wilayah udaranya untuk mengebom sasaran Houthi,” muat laman itu mengutip pernyataan Radio Angkatan Darat Israel.

“Koresponden militer stasiun radio tersebut, Doron Kadosh mengatakan pesawat tempur Israel melewati wilayah udara Saudi untuk sebagian besar perjalanan mereka ke Yaman,” tambahnya.

Meski demikian, juru bicara Kementerian Pertahanan Arab Saudi, Brigadir Jenderal Turki Al-Maliki, membantah keterlibatan negaranya dalam serangan tersebut. Ia mengatakan Arab Saudi tidak memiliki hubungan atau partisipasi dalam menargetkan Hudaydah.

(sef/sef)