Nusaperdana.com, Siak– Mendapat informasi tentang pemberitaan yang menyoroti Rumah Sakit yang dipimpin oleh Direktur RSUD Tengku Rafian, Dr. Hartini menyampaikan klarifikasinya kepada beberapa awak media di ruang kerjanya kantor Direktur RSUD Siak, Minggu (28/07/2024).
Dalam keterangannya, Dr. Hartini menyayangkan adanya pemberitaan yang mencoreng nama Rumah Sakit Daerah Tengku Rafian.
“Saya sangat menyesalkan adanya pemberitaan tersebut. Seharusnya pihak media juga harus berkoordinasi dengan saya terlebih dahulu. Jika tidak ada tanggapan langsung dari saya, barulah pihak media bisa menyiarkan beritanya. Ini sudah jelas bahwa saya tidak bisa memberikan keterangan langsung,” ujar Kepala Direktur RSUD Tengku Rafian.
“Ketika Saudara Arif Hartono alias Rifky menghubungi saya, saya sedang memiliki agenda rapat di Pekanbaru sehingga saya memberikan jawaban melalui WhatsApp. Dalam pesan WhatsApp, Rifky hanya menanyakan jadwal pendaftaran pasien tanpa menjelaskan dengan jelas keluhan istrinya,” tambahnya.
“Jadi saya menjawab sesuai prosedur yang berlaku di Rumah Sakit. Namun, jika Rifky menjelaskan dengan jelas tentang surat rujukan dan kondisi istrinya, saya akan segera memberikan instruksi kepada jajaran kami untuk segera menangani agar tidak ada pihak yang dirugikan,” ucapnya.
“Dari pantauan saya setelah kejadian tersebut, saya mengecek siapa petugas yang menangani Rifky dan istrinya. Setelah pengecekan, ternyata petugas yang memberikan keterangan kepada Rifky bukan petugas yang seharusnya menjawab pertanyaan Rifky, sehingga saya menyadari bahwa ada kesalahan persepsi,” lanjutnya.
“Alhamdulilah, pagi tadi saya sudah bertemu dengan Rifky. Karena Sabtu pagi, istrinya dibawa kembali ke rumah sakit umum dan langsung mendapatkan penanganan maksimal oleh pihak rumah sakit. Dalam surat rujukan puskesmas yang dibawa oleh Rifky, dijelaskan bahwa bayi dalam kandungan sudah meninggal, sehingga langkah yang diambil adalah mengeluarkan janin yang telah meninggal di dalam rahimnya,” ujarnya lagi.
“Dengan adanya kejadian ini, kami akan memperketat proses skrining di meja informasi untuk memaksimalkan pertolongan kepada pasien yang akan berobat ke rumah sakit ini. Hal ini juga menjadi pembelajaran bagi saya dan jajaran kami,” tutup Direktur RSUD Tengku Rafian. (Donni)