Jakarta, CNBC Indonesia – Pembalasan dendam yang akan dilakukan Iran dan Hizbullah terhadap Israel diyakini para pejabat Amerika Serikat (AS) mundur. Sebelumnya, Washington sesumbar keduanya telah bersiap melakukan serangan besar-besaran, mungkin melibatkan roket, rudal, atau pesawat tanpa awak (drone), Minggu malam atau Senin.
“Pembalasan Iran terhadap pembunuhan pejabat tinggi Hamas (Ismail Haniyeh) oleh Israel di Teheran memakan waktu lebih lama dari yang diperkirakan AS pada awalnya,” kata sumber dan pejabat merujuk intelijen AS yang mengetahui hal ini, dikutip dari Al-Arabiya, Rabu (7/8/2024).
“Mundurnya serangan diyakini terkait upaya Iran menunggu hasil pertemuan Organisasi Kerja Sama Islam (OKI), di Jeddah, Arab Saudi, hari ini. Iran telah meminta pertemuan tersebut, khususnya karena pembunuhan Haniyeh.”
“OKI mengatakan bahwa pertemuan tersebut akan diadakan sebagai tanggapan atas kekejaman yang terus-menerus dilakukan oleh pendudukan Israel terhadap rakyat Palestina, khususnya di Jalur Gaza,” muat laman itu.
Sementara itu, Iran kini telah memperkuat pertahanan udaranya dengan lebih banyak sistem radar, rudal, dan pesawat nirawak. Salah satunya dengan peralatan dari Rusia.
Hal ini dimuat New York Times Senin, mengutip seorang anggota Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) dan pejabat lainnya disebut telah mengonfirmasi tersebut.
“Sementara Hizbullah sendiri telah mengatakan tengah menunggu saat yang tepat untuk menanggapi pembunuhan komandan militernya oleh Israel. Kelompok itu mengatakan akan bertindak sendiri atau dengan sekutu regionalnya.”
Hal ini disampaikan oleh Pemimpin Hizbullah Sayyed Hassan Nasrallahl. Ia berjanji pihaknya akan memberikan tanggapan yang “kuat dan efektif”, apapun konsekuensinya, meski tidak mengisyaratkan bentuk balasan atau kapan waktunya.
“Ia menyebut semua upaya internasional untuk membujuk Hizbullah agar tidak membalas Israel adalah sia-sia. Tanggapan kami, insyaallah, akan kuat, efektif, dan berdampak,” tambahnya dalam pidato yang disambut sorak-sorai dari anggota dan pendukung Hizbullah yang berkumpul di pinggiran selatan Beirut.
b>(sef/sef)