Banjir Baju Anak Impor China Tanpa SNI Menjadi Masalah di Tanah Abang

by -78 Views

Jakarta, CNBC Indonesia – Banjirnya pakaian impor murah asal China terlihat jelas di Pusat Grosir Tanah Abang. Berdasarkan pantauan CNBC Indonesia di lantai 1 Jembatan Blok A Pusat Grosir Tanah Abang, Jakarta Pusat hari ini, Jumat sore (9/8/2024), dapat terlihat sejauh mata memandang, pakaian impor asal China, termasuk baju bayi dan anak, terpampang dan dipajang rapih di kios-kios para pedagang.

Mirisnya, baju-baju anak dan bayi tersebut juga tidak dilabeli SNI atau Standar Nasional Indonesia. Padahal, pakaian anak dan pakaian bayi termasuk produk yang harus mematuhi SNI alias berlaku SNI Wajib.

Satu-satunya label yang menempel di baju-baju tersebut hanya label merek nama dagang China, seperti Yi Yi Ya, CUADN, dan Lebeia. Bukan hanya tak memiliki label SNI, keterangan metode pencucian di baju-baju tersebut pun berbahasa China.

Padahal, pakaian anak dan pakaian bayi termasuk produk yang harus memenuhi SNI alias berlaku SNI Wajib, yaitu SNI yang telah direvisi dan diamandemen dengan SNI 7617:2013. SNI ini mengatur persyaratan zat warna azo, kadar formaldehida, dan kadar logam terekstraksi pada kain. Serta SNI 7617:2013/Amd1:2014 memuat persyaratan zat warna azo, kadar formaldehida, dan kadar logam terekstraksi pada kain. Produk tekstil ini wajib mengantongi Sertifikat Produk Penggunaan Tanda SNI. Dengan begitu, baru dapat menggunakan label SNI Wajib pada produknya.

Ketentuan ini ditetapkan dalam Peraturan Menteri Perindustrian (Permenperin) No 7/2014 tentang Pemberlakuan SNI Persyaratan Zat Warna Azo, Kadar Formaldehida, dan Kadar Logam Terekstraksi pada Kain untuk Pakaian Bayi secara Wajib.

Harga pakaian tersebut juga terbilang sangat murah, satu potong baju anak hanya dihargai Rp20.000-Rp50.000 saja, tergantung ukuran dan model pakaian. Sementara untuk harga baju bayi, harga mulai dari Rp25.000-Rp35.000 per potong.

Baju-baju anak yang dijual merupakan impor asal China. Hal ini terlihat jelas dari name tag baju tersebut yang merupakan nama merek China, serta dilengkapi tulisan ‘Made in China’.

Penasaran dengan kualitas barangnya, CNBC Indonesia melihat lebih detail jahitan sampai dengan bahan dari pakaian impor asal China tersebut. Jika dilihat dari jahitannya, baju impor asal China cenderung memiliki jarak antar jahitan yang renggang, sehingga rentan sobek.

Sementara jika dilihat dari segi bahan, baju impor asal China cenderung menggunakan bahan katun kualitas standar. Meskipun memiliki motif dan model yang beragam dan menarik, baju anak impor asal China mungkin lebih unggul ketimbang produk lokal.

Ini adalah beberapa informasi tentang banjirnya pakaian impor murah asal China di Pusat Grosir Tanah Abang, Jakarta Pusat.