Serangan Biadab Israel terhadap Kamp Pengungsian Gaza pada Waktu Salat Subuh, 93 Orang Meninggal

by -82 Views

Jakarta, CNBC Indonesia – Israel terus melanjutkan serangan brutal ke Gaza, Palestina. Baru-baru ini, Tel Aviv menyerbu sebuah masjid yang terletak di sekolah di wilayah pesisir Palestina, menewaskan 93 orang. Pertahanan Sipil Gaza menyatakan bahwa ketika serangan terjadi, warga sedang melaksanakan salat subuh di kompleks Al-Tabi’in di lingkungan Al-Daraj di bagian Timur Kota Gaza.

“Kami menemukan sedikitnya 90 orang yang tewas. Banyak di antara mereka terluka, banyak yang masih belum teridentifikasi,” ujar juru bicara Mahmoud Basal kepada CNN, Sabtu (10/8/2024).

Video yang ditonton oleh CNN setelah serangan tersebut menunjukkan sejumlah besar mayat berserakan di tanah. Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengonfirmasi kepada CNN bahwa serangan tersebut menargetkan sebuah sekolah. Menurut IDF, sekolah tersebut merupakan pusat komando Hamas yang disembunyikan.

IDF mengatakan bahwa mereka memiliki informasi intelijen yang menyebutkan sekitar 20 pejuang Hamas dan Jihad Islam beroperasi dari bangunan tersebut. IDF juga membantah jumlah korban tewas yang diumumkan oleh otoritas Gaza.

“Sebelum serangan udara, banyak langkah telah diambil untuk mengurangi risiko melukai warga sipil, termasuk penggunaan amunisi presisi, pengawasan udara, dan informasi intelijen,” ungkap lembaga militer itu.

Serangan Sabtu adalah yang kelima terhadap sebuah sekolah di Gaza oleh militer Israel sejak Minggu sebelumnya. Kantor Hak Asasi Manusia PBB mengatakan awal minggu ini bahwa mereka ‘ngeri dengan pola serangan yang terjadi’ terhadap sekolah-sekolah di Gaza.

Situasi di Gaza masih terus tegang. Israel terus membombardir wilayah tersebut secara sporadis untuk menghancurkan Hamas sebagai balasan atas serangan kelompok tersebut ke Negeri Yahudi pada 7 Oktober yang telah menewaskan 1.200 warga dan menyandera 239 warga.

Meskipun mengklaim menargetkan Hamas, serangan Israel telah membawa kerusakan besar bagi warga sipil. Hingga saat ini, jumlah korban sipil yang tewas di Gaza telah mencapai setidaknya 40.000 jiwa.

Israel juga telah memutus aliran blokade logistik, internet, listrik, dan air ke Gaza, dengan alasan untuk memberikan tekanan kepada Hamas. Hal ini telah berdampak pada kehidupan warga sipil, khususnya dalam aktivitas yang berkaitan dengan kesehatan karena kurangnya pasokan logistik sementara korban terus berjatuhan.

(tps/wur)