Situasi di Timur Tengah semakin memanas dan diprediksi akan semakin intensif. Sejumlah fakta baru terkait perang di wilayah Arab pun bermunculan. Berikut informasi terbaru terkait situasi di sana, sebagaimana dikumpulkan oleh CNBC Indonesia pada Senin (12/8/2024).
Iran telah mengancam akan menyerang Israel sebagai balasan atas kematian mantan petinggi Hamas, Ismail Haniyeh, di Teheran beberapa waktu lalu. Intelijen Israel mengungkap serangan langsung yang akan dilakukan Iran pada 15 Agustus. Situasi di Timur Tengah telah memanas sejak pembunuhan komandan Hizbullah Fuad Shukr di Beirut oleh Israel. Sementara kematian Haniyeh di Teheran telah menambah ketegangan. Iran telah mulai menambah stok rudal yang tidak terdeteksi, termasuk rudal jelajah dengan hulu ledak yang eksplosif.
Pemimpin Eropa, termasuk Prancis, Jerman, dan Inggris, meminta Iran dan sekutunya untuk menahan diri dan mendukung de-eskalasi serta stabilitas regional. Mereka juga mendesak gencatan senjata di Timur Tengah. Israel telah melancarkan serangan di Lebanon Selatan yang mengakibatkan dua orang tewas. Hizbullah Lebanon juga membombardir pangkalan militer Israel sebagai tanggapan atas serangan Israel di Lebanon.
Hamas dan Israel akan mengadakan negosiasi baru terkait gencatan senjata Gaza pada tanggal 15 Agustus. Amerika Serikat, Mesir, dan Qatar mendukung negosiasi tersebut. Israel masih melakukan serangan brutal ke Gaza, Palestina, dengan menyerbu masjid yang menyebabkan puluhan orang tewas. Presiden Belarusia, Alexander Lukashenko, menjelaskan akan adanya potensi Perang Dunia III yang dipicu oleh konflik di Timur Tengah dan perilaku jahat Amerika Serikat.
