Sri Mulyani Ungkap Fakta Terbaru: Minat Warga Indonesia Meningkat pada Rokok Murah

by -49 Views

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan bahwa penerimaan cukai sampai dengan Juli 2024 mencapai Rp 116,1 triliun. Penerimaan ini tumbuh tipis 0,5% secara year-on-year (yoy).

“Untuk penerimaan cukai sedikit positif, setelah sebelumnya terus-menerus negatif,” kata Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN Kita, Selasa, (13/8/2024).

Sri Mulyani mengatakan pertumbuhan penerimaan cukai ini salah satunya ditopang oleh cukai hasil tembakau (CHT). Dia menyebutkan bahwa penerimaan CHT sampai Juli mencapai Rp 111,3 triliun atau tumbuh tipis 0,1% (yoy).

Menurut Sri Mulyani, penerimaan CHT terutama berasal dari rokok golongan II dan golongan III, sementara golongan I yang memiliki tarif cukai paling mahal masih tertekan.

“Kita menaikkan cukai untuk menurunkan produksi rokok, tapi kita lihat ada kenaikan 0,1%,” kata Sri Mulyani.

Selain cukai tembakau, Sri Mulyani mengatakan penerimaan dari cukai Minuman Mengandung Etil Alkohol (MMEA) juga memberikan kontribusi sebesar Rp 4,6 triliun. Penerimaan ini tumbuh 10,6% didorong oleh kenaikan tarif dan produksi MMEA dalam negeri.

Di sisi lain, cukai etil alkohol juga memberikan kontribusi sebesar Rp 80,4 miliar atau tumbuh 21,8% seiring dengan pertumbuhan produksi. Pada masa pandemi Covid-19, penerimaan cukai untuk etil alkohol meningkat pesat karena kebutuhan pembuatan cairan pembersih tangan.