Ekonom senior dan mantan Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro menilai bahwa kelas menengah di Indonesia merosot ke level ekonomi yang lebih rendah karena berbagai faktor. Selain efek dari banyaknya PHK, Bambang juga menyoroti maraknya judi online dan ketersediaan fasilitas air minum sebagai penyebab yang jarang disadari.
Menurut Bambang, judi online memiliki dampak yang besar terhadap kondisi perekonomian seseorang karena sifatnya yang sangat adiktif. Hal ini membuat kegiatan judi online mampu menguras kantong masyarakat dengan cepat.
Selain dari judi online, gaya hidup masyarakat perkotaan yang mengandalkan air minum kemasan juga menjadi faktor yang jarang disadari tetapi berpengaruh besar terhadap daya beli. Masyarakat yang mengandalkan air minum kemasan seperti air galon dan air botol mengeluarkan biaya yang cukup besar, berbeda dengan negara maju dimana kelas menengahnya lebih aman dalam hal daya beli.
Plt Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia Adininggar Widyasanti juga mengungkapkan bahwa kelas menengah di Indonesia semakin rentan dalam 10 tahun terakhir. Modus pengeluaran masyarakat kelas menengah cenderung mendekati batas bawah pengelompokan, menunjukkan adanya penurunan kelas menengah ke level ekonomi yang lebih rendah.
Selain itu, selama lima tahun terakhir jumlah kelas menengah terus turun dan jumlah masyarakat rentan miskin meningkat. Pergeseran ini menunjukkan bahwa banyak dari kelas menengah turun ke level ekonomi yang lebih rendah. Amalia juga menyoroti efek dari Pandemi Covid-19 terhadap ketahanan kelas menengah.
Sumber: CNBC Indonesia