Banjir & Longsor Maut Menyerang Jepang, 1 Orang Meninggal dan 11 Orang Hilang

by -83 Views

Jakarta, CNBC Indonesia – Bencana kembali melanda Jepang. Banjir dan tanah longsor menyebabkan satu orang tewas dan 11 orang lainnya hilang di wilayah Jepang Tengah yang masih dalam tahap pemulihan pasca gempa besar tahun ini, akhir pekan lalu. Menurut AFP pada Senin (23/9/2024), ini merupakan hasil dari hujan lebat yang belum pernah terjadi sebelumnya sejak Sabtu dan Minggu. Badan cuaca telah mengingatkan warga agar tetap waspada.

Di kota Wajima, pohon-pohon besar tumbang dan menumpuk di jembatan di atas sungai yang keruh akibat banjir dan tanah longsor. Curah hujan lebih dari 540 milimeter (21 inci) tercatat di Wajima dalam 72 jam hingga Minggu pagi, terbanyak sejak data perbandingan tersedia sejak tahun 1976.

“Hanya dalam waktu sekitar 30 menit, air menyembur ke jalan dan dengan cepat naik hingga setengah tinggi mobil saya,” kata seorang warga bernama Akemi Yamashita (54 tahun), seperti dilaporkan oleh media Prancis.

“Saya berbicara dengan warga Wajima lainnya kemarin, dan mereka berkata, ‘sangat memilukan tinggal di kota ini’. Saya menangis ketika mendengarnya,” kata Akemi, menggambarkan gempa bumi dan banjir sebagai “seperti sesuatu dari film”.

Selain Wajima, kota Suju juga terdampak. Keduanya berada di Semenanjung Noto yang mengalami kerusakan akibat gempa dengan magnitudo 7,5 beberapa waktu lalu. Wilayah Anamizu, di selatan Wajima, juga terkena dampak, di mana rumah-rumah yang rusak akibat gempa masih tergeletak di tanah beberapa bulan setelah kejadian.

Di tengah krisis tersebut, satu orang tewas dan 11 orang hilang. Korban tewas berasal dari wilayah Ishikawa, sementara delapan orang hilang juga berasal dari wilayah tersebut. Pejabat kementerian setempat menyatakan bahwa tiga orang lainnya hilang saat bekerja untuk memulihkan jalan di Wajima.

Pemerintah setempat telah memerintahkan 110.000 penduduk di wilayah tersebut, termasuk di kota Wajima, Suzu, dan Noto, untuk mengungsi. Selain itu, sekitar 17.300 penduduk di prefektur Niigata dan Yamagata juga diinstruksikan untuk mengungsi, mengingat kondisi masyarakat setempat yang belum memiliki listrik di 5.000 rumah tangga dan tidak memiliki air bersih di 1.700 rumah tangga.

Ilmuwan juga menyampaikan bahwa perubahan iklim yang disebabkan oleh manusia dapat meningkatkan risiko dari hujan lebat. Hal ini disebabkan oleh atmosfer yang lebih hangat mampu menahan lebih banyak air.

Link asli artikel: [Di sini](https://cnbcindonesia.com/news/20240915114155-8-571975/video-banjir-bandang-di-rumania-4-orang-tewas)