Israel Membom 1.300 Target di Lebanon, 492 Orang Tewas: Sebuah Darah Neraka

by -2 Views

Kementerian Kesehatan Lebanon melaporkan bahwa setidaknya 492 orang tewas dan 1.645 lainnya terluka akibat serangan udara Israel terhadap sasaran yang diduga terkait dengan kelompok Hizbullah. Serangan ini merupakan jumlah korban tewas harian tertinggi di Lebanon sejak berakhirnya perang saudara pada tahun 1975-1990, dengan 35 anak-anak dan 58 perempuan menjadi korban.

Puluhan ribu orang melarikan diri dari kota-kota dan desa di Lebanon selatan menuju ibu kota, Beirut, karena serangan udara tersebut. Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menyatakan bahwa militer Israel telah mengubah “keseimbangan keamanan” di perbatasan utara mereka. IDF telah menyerang lebih dari 1.300 target Hizbullah dalam 24 jam terakhir, menyebabkan serangan udara terbesar terhadap kelompok militan tersebut sejak perang Gaza dimulai Oktober lalu.

Menanggapi situasi ini, Presiden AS Joe Biden berusaha untuk meredakan ketegangan dan telah memperoleh informasi terbaru mengenai situasi di Israel dan Lebanon. IDF telah memperingatkan warga Lebanon untuk menjauh dari bangunan yang berpotensi menyimpan senjata Hizbullah dan terus melanjutkan upaya evakuasi untuk memulangkan penduduk Israel dengan selamat.

Sementara itu, Hizbullah membalas serangan Israel dengan menembakkan sekitar 35 roket ke wilayah Safed di Israel. Presiden AS Joe Biden berusaha untuk meredakan ketegangan dan menyatakan bahwa situasi tersebut harus diatasi dengan tenang. Israel terus melakukan serangan udara sebagai bagian dari upaya mereka untuk menghancurkan infrastruktur tempur Hizbullah yang telah dibangun selama dua dekade terakhir.