Komunitas lingkungan Tukad Mati Lestari, bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi Bali dan Sampoerna Retail Community (SRC) di bawah Payung Keberlanjutan “Sampoerna Untuk Indonesia”, mengadakan acara penanaman mangrove dengan tema ‘Cintai Bumi: Kelola Sampah Untuk Kurangi Jejak Lingkungan’ di Badung, pada Kamis (19/9/2024). Sebanyak 1.111 bibit mangrove ditanam di sekitar Tukad Mati Lestari.
Kepala Dinas Kehutanan dan Lingkungan Provinsi Bali, I Made Teja, ikut serta dalam acara tersebut, mengajak semua pihak untuk ikut melestarikan lingkungan. Ia juga mengucapkan terima kasih kepada Komunitas Tukad Mati Lestari, SRC, dan semua pihak lain yang telah menghadirkan program peduli lingkungan.
Menurutnya, penting untuk menanam pohon hutan dan pohon lainnya untuk menjaga kelestarian Bali. Program CSR yang telah dikembangkan di Bali sejak 2018 telah memberikan hasil yang baik dalam mendinginkan kawasan hutan. Ia berterima kasih atas kontribusi semua pihak dan mengajak untuk terus melanjutkan kegiatan yang mulia ini.
Ketua Komunitas Peduli Sungai Tukad Mati Lestari, I Nyoman Sukra, menjelaskan bahwa penanaman mangrove merupakan bagian dari program keberlanjutan untuk menjaga alam Bali. Dia berharap program ini dapat dilanjutkan agar alam Bali tetap lestari untuk generasi mendatang.
Ajik Krisna, seorang pengusaha yang juga ikut dalam penanaman mangrove, menyatakan kesiapannya untuk bekerjasama dalam program pelestarian lingkungan. Menurutnya, semua pihak harus sadar akan pentingnya peran mereka dalam melestarikan lingkungan, bukan hanya mengandalkan pemerintah.
Ishak Danuningrat, perwakilan dari Sampoerna untuk Indonesia, mengungkapkan bahwa penanaman mangrove merupakan salah satu upaya pelestarian lingkungan dan mitigasi pemanasan global secara nasional. Mangrove selain berfungsi sebagai penyerap karbon, juga dapat menahan arus air laut dan menjadi habitat bagi berbagai spesies laut.
Selain penanaman mangrove, SRC juga aktif dalam mendukung edukasi kebersihan lingkungan, seperti melalui gerakan #SayaAjaBisa sejak 2018. Lebih dari 5.000 orang, termasuk relawan, telah berpartisipasi dalam gerakan ini.
Acara penanaman mangrove dihadiri oleh ratusan relawan peduli lingkungan, termasuk pemilik toko kelontong dari SRC di Bali. Mereka antusias dalam menanam mangrove di sekitar lokasi tersebut.