Pencairan Anggaran Menumpuk di Akhir Tahun, APBN Berisiko Defisit Lebih Besar

by -263 Views

Kementerian Keuangan memperkirakan bahwa defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) akan mencapai 2,7% pada akhir tahun 2024. Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara menyampaikan hal tersebut.

“Kami memperkirakan defisit APBN 2024 di akhir tahun nanti adalah 2,7%,” kata Suahasil dalam konferensi pers APBN Kita yang dikutip pada Selasa, (24/9/2024).

Suahasil menyatakan bahwa perkiraan defisit tersebut masih sama dengan perkiraan pemerintah dalam Laporan Semester I 2024. Menurutnya, perkiraan defisit tersebut juga telah memperhitungkan realisasi defisit APBN 2024 per Agustus, yang mencapai 0,68% atau sebesar Rp 153,7 triliun.

“Sekarang masih di bawah 1%, apakah masih tetap 2,7%? Kita perkirakan iya,” ujar Suahasil.

Dia menambahkan bahwa belanja APBN biasanya banyak terjadi pada kuartal-III dan kuartal-IV. Suahasil memberikan contoh kasus proyek Ibu Kota Nusantara (IKN) yang penyerapannya belum mencapai 50% hingga Agustus.

Meskipun penyerapan masih rendah, Suahasil mengatakan bahwa masih banyak proyek-proyek di IKN yang terus dikerjakan. Pembayaran untuk proyek-proyek infrastruktur seperti di IKN biasanya terjadi pada kuartal-IV.

“Pekerjaan fisik jalan terus, ketika pekerjaan selesai lalu diserahterimakan, maka pembayarannya langsung full, ini biasanya terjadi di kuartal-IV,” jelasnya.

Artikel ini disadur dari CNBC Indonesia.