Pasangan calon Abdul Wahid-SF. Hariyanto mendapat dukungan dari berbagai paguyuban

by -33 Views

Nusaperdana.com, PANGKALAN KERINCI.- Setelah mendapat dukungan dari tokoh lintas agama, lintas suku dan perkumpulan keluarga Nias Provinsi Riau beberapa waktu di Pekanbaru, bak gayung bersambut Pasangan Abdul Wahid dan SF. Hariyanto saat berkampanye di Kabupaten Pelalawan juga ditunggu oleh tokoh lintas suku dan tokoh lintas agama.

Abdul Wahid mengatakan bahwa ia berkomitmen akan merangkul dan melibatkan berbagai kelompok baik itu lintas suku, lintas agama dan elemen penting lainnya dalam membangun Riau.

“Saya bersama Pak SF. Hariyanto meyakini bahwa untuk membangun Riau ini haruslah merangkul dan melibatkan semua kekuatan, karena Provinsi Riau ini sudah menjadi rumah dan menaungi semua suku bangsa, agama dan ras,” jelas Wahid saat jumpa tokoh lintas suku di rumah salah satu tokoh di Pangkalan Kerinci, Selasa (1/9/24).

“Saya juga berterima kasih karena sudah disambut dan didukung, sama-sama kita berusaha, semoga niat dan usaha kita juga sejalan dengan takdir Tuhan yang maha esa,” lanjut Cagubri Nomor Urut 1.

Hadir dari tokoh Persatuan Keluarga Nias Pelalawan yang juga terdiri dari pendeta-pendeta presease Distrik 60 Pangkalan Kerinci, tokoh persatuan paguyuban Banten, dari Mitra Sunda Riau (Misuri), Keluarga Bubuhan Banjar (KBB).

Dari perwakilan masing-masing tokoh menyampaikan pernyataan dukungan dan kesiapan mereka memenangkan pasangan gubernur nomor urut 1 Abdul Wahid dan SF Hariyanto.

Di akhir pertemuan, Abdul Wahid sempat menyinggung adanya sentimen negatif dari lawan politik ketika menyampaikan gagasan Riau rumah semua suku.

“Beberapa hari ini ada yang merespons gagasan kami merangkul semua kekuatan untuk bergabung bersama Bermarwah, tagline ‘Riau Rumah Semua Suku’ diplesetkan negatif, tapi syukurnya dukungan mengalir dari semua simpul paguyuban dan lintas agama,” ungkap Wahid.

“Mereka sudah berani menyerang pribadi, Tuan Guru Ustadz Abdul Somad juga jadi sasaran, ada sikap tidak sportif dalam kontestasi politik, seharusnya tidak boleh begitu, kita harus tetap santun dan merangkul semua, jangan mudah terpancing,” tutup Wahid.