Wali kota ibu kota negara bagian di selatan Meksiko, Alejandro Arcos, tewas dibunuh hanya satu minggu setelah resmi menjabat. Arcos baru dilantik sebagai Wali Kota Chilpancingo pada Senin pekan lalu, di tengah kekerasan yang melanda kota tersebut. Chilpancingo adalah ibu kota negara bagian Guerrero, tempat Acapulco berada, yang terkenal dengan konflik antarkartel atau geng narkoba yang brutal.
Kantor Kejaksaan Negara Bagian Guerrero mengonfirmasi kematian Arcos melalui sebuah pernyataan pada hari Minggu, namun tidak memberikan rincian lebih lanjut mengenai kejadian tersebut. Kejadian tragis ini mencuatkan kembali permasalahan kekerasan yang parah di kawasan tersebut, yang sering kali didominasi oleh perang wilayah antara dua kartel narkoba besar, Ardillos dan Tlacos.
Alejandro Moreno, pemimpin nasional Partai Revolusioner Institusional (PRI), mengungkapkan kesedihan atas pembunuhan Arcos. Ia juga mencatat bahwa sekretaris dewan kota yang baru dilantik, juga dibunuh tiga hari sebelumnya. “Mereka baru menjabat kurang dari seminggu,” tulis Moreno di akun media sosialnya, sebagaimana dikutip Associated Press, Senin (7/10/2024). “Mereka adalah pelayan publik yang muda dan jujur, yang berupaya memajukan komunitas mereka.”
Chilpancingo, yang selama bertahun-tahun telah menjadi pusat pertarungan berdarah antara geng Ardillos dan Tlacos, kerap menjadi lokasi insiden kekerasan mengerikan. Dalam salah satu skandal besar, seorang wali kota sebelumnya tertangkap kamera sedang mengadakan pertemuan dengan pemimpin salah satu geng di sebuah restoran. Akibatnya, wali kota tersebut dikeluarkan dari partainya. Pada Juli 2023, pejabat federal menyatakan bahwa sebuah demonstrasi yang diikuti ratusan orang di Chilpancingo sebenarnya diatur oleh geng Ardillos. Demonstrasi tersebut bertujuan untuk menuntut pembebasan dua pemimpin geng yang ditangkap karena kepemilikan narkoba dan senjata. Para demonstran berhasil memblokir lalu lintas di jalan tol antara Mexico City dan Acapulco selama dua hari, bentrok dengan pasukan keamanan, serta merampas sebuah truk lapis baja polisi yang kemudian digunakan untuk menabrak gerbang gedung legislatif negara bagian. Dalam peristiwa yang sama, para demonstran juga menculik 10 anggota polisi negara bagian dan Garda Nasional, serta tiga pejabat negara bagian dan federal. Para sandera tersebut akhirnya dibebaskan setelah tuntutan mereka dipenuhi.
Namun, insiden ini menambah panjang daftar kekerasan dan ketidakstabilan di Chilpancingo, di mana perang antar geng narkoba terus menelan korban jiwa dan mengguncang kehidupan masyarakat lokal. Pembunuhan terhadap Arcos dan sekretaris dewan kota dalam waktu yang begitu singkat setelah dilantik menggarisbawahi tingkat ancaman yang dihadapi oleh pejabat publik di kawasan ini, yang sering kali berada di garis depan dalam menghadapi kekerasan terkait narkoba.