Jakarta, CNBC Indonesia – Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan (Zulhas) menegaskan bahwa ia tidak mengizinkan aplikasi e-commerce asal China, Temu, untuk masuk ke Indonesia. Menurutnya, tidak ada izin yang diberikan untuk aplikasi tersebut dapat masuk ke Tanah Air.
Lebih lanjut, Zulhas menyinggung bahwa persoalan e-commerce yang belum terselesaikan, namun ia tidak menjelaskan lebih detail mengenai hal tersebut. Dia hanya menegaskan bahwa pihaknya tidak akan memberikan izin bagi aplikasi Temu untuk masuk dan merugikan industri di Indonesia.
Hal ini disampaikannya saat ditemui setelah pembukaan Trade Expo Indonesia (TEI) ke-39 di ICE BSD, Tangerang, pada Rabu (9/10/2024).
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan, Moga Simatupang, juga membantah isu yang mengatakan bahwa Temu akan masuk ke Indonesia dengan bekerja sama dengan Bukalapak.
Belakangan ini, beredar rumor bahwa aplikasi e-commerce asal China, Temu, akan mengakuisisi PT Bukalapak.com Tbk (BUKA). Temu diketahui beberapa kali mencoba masuk ke pasar Indonesia, namun ditolak oleh pemerintah karena dianggap mengancam keberlangsungan UMKM lokal.
Spekulasi juga muncul bahwa Temu berpotensi mengakuisisi Bukalapak untuk mendapatkan izin pemerintah, mengikuti strategi yang sama dengan Tiktok dan Tokopedia.
Dalam keterbukaan informasi Rabu (9/10/2024), Bukalapak menyatakan bahwa mereka tidak mengetahui informasi terkait rencana akuisisi oleh Temu. Perseroan akan memberikan informasi lebih lanjut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Manajemen BUKA menegaskan bahwa spekulasi pasar berada di luar kendali perusahaan, dan meminta para pemegang saham publik dan investor untuk memperhatikan keterbukaan informasi yang disampaikan oleh perusahaan sebelum membuat keputusan investasi terkait Bukalapak.
Artikel asli dapat dilihat [di sini](https://cnbcindonesia.com/news/20241009113953-8-578179/video-mendag-sampaikan-pidato-perpisahan-terima-kasih-pak-jokowi).
