Zelenskyy Mematok Akhir Perang Ukraina & Rusia pada Tahun 2025

by -44 Views

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy berharap perang dengan Rusia akan berakhir tahun depan. Hal ini disampaikannya dalam kunjungannya ke Berlin untuk meminta dukungan militer yang berkelanjutan, Jumat lalu (11/10/2024).

Ukraina akan menghadapi musim dingin ketiga kalinya dengan suasana perang dan Zelenskyy telah mencari dukungan dalam tur singkat dua hari ke ibu kota Eropa yang membawanya ke London, Paris, dan Roma.

Saat berkunjung ke Jerman untuk menemui Kanselir Olaf Scholz, Zelenskyy yang mengenakan pakaian militer khasnya berterima kasih kepada Jerman atas dukungannya selama ini. Dia mengatakan sangat penting bagi kami bahwa bantuan Jerman ini tidak berkurang tahun depan.

Dia berjanji akan menyampaikan rencananya kepada Scholz untuk memenangkan perang, sambil menyuarakan harapan bahwa konflik akan berakhir “paling lambat tahun depan, 2025”.

“Ukraina lebih dari siapa pun di dunia menginginkan akhir yang adil dan cepat untuk perang ini,” kata Zelenskyy, dikutip dari CNA, Minggu (13/10/2024).

“Perang menghancurkan negara kita, merenggut nyawa rakyat kita”.

Scholz berjanji Jerman dan mitra-mitra Uni Eropa akan mengirim lebih banyak peralatan pertahanan tahun ini, dan bantuan Jerman senilai empat miliar euro pada tahun 2025.

“Kami tidak akan mengendurkan dukungan kami untuk Ukraina,” ujarnya.

Scholz mengatakan bahwa ia dan pemimpin Ukraina sepakat tentang perlunya konferensi perdamaian yang melibatkan Rusia, tetapi perdamaian hanya dapat diwujudkan atas dasar hukum internasional.

“Kami tidak akan menerima perdamaian yang didiktekan oleh Rusia,” kata Scholz.

Zelenskyy kemudian mengakhiri lawatannya dengan menemui Presiden Jerman Frank-Walter Steinmeier. Pemimpin Ukraina tersebut telah mencari bantuan militer dan keuangan baru dari sekutu-sekutunya di Eropa di tengah kekhawatiran akan berkurangnya dukungan jika Donald Trump memenangkan kursi kepresidenan AS bulan depan.

Adapun, pertemuan terkait dengan pertahanan Ukraina yang dijadwalkan pada hari Sabtu kemarin (12/10/2024) di pangkalan udara AS Ramstein di Jerman barat ditunda setelah Presiden AS Joe Biden membatalkan kunjungan kenegaraan ke Jerman karena Badai Milton.

Jerman telah menjadi pemasok bantuan militer terbesar Ukraina setelah Amerika Serikat. Namun, Scholz menolak mengirim sistem rudal jarak jauh Taurus milik Jerman, karena khawatir akan meningkatnya ketegangan NATO dengan Rusia yang memiliki senjata nuklir.